Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengajak peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II untuk memajukan pemerintahan dengan Entreprenurial Leadership. “Sebagai aparat pemerintah kita mesti memiliki mindset bahwa dunia akan terus digerakkan dengan inovasi, karenanya kita harus bisa beradaptasi dengan perkembangan ini,” ungkap Emil sapaan akrab Wagub Jatim saat menjadi pembicara pada ceramah tematik PKN dengan tema “Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional Era Adaptasi Kebiasaan Baru Dan Manajemen Bencana” di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Prov. Jatim, Jl. Balongsari Tama, Surabaya, Senin (1/3).

Wagub Emil menjelaskan, birokrasi pemerintahan saat ini memang sudah selayaknya dipimpin oleh pemimpin yang memiliki kemampuan Enterpreneurial Leadership karena itu pada Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II atau PKN Tingkat II materi pelatihan Kepemimpinan kewirausahaan menjadi salah satu mata pelatihan untuk membekali para pemimpin pratama atau para kepala Dinas maupun kepala badan memiliki kemampuan kepemimpinan kewirausahaan. jika ingin mendorong kemajuan ekonomi maka kepemimpinan kewirausahaan harus ditumbuhkan. “Termasuk pemikiran kritis juga perlu diterapkan sehingga program pembangunan bisa dioptimalkan,” ujarnya.

Menurutnya, peluang pengembangan pemerintahan melalui konektifitas tidak  terbatas antar daerah maupun antar negara. Hal ini tentu akan menciptakan banyak peluang kerjasama di berbagai bidang.

Ke depan, para peserta PKN yang nantinya akan menjadi kepala pimpinan OPD harus terus membuka jejaring untuk memperluas kerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai startup serta generasi milenial.

Wagub Emil berharap, para peserta PKN tersebut memiliki jiwa kepemimpinan kewirausahaan, sehingga bisa berorientasi pada outcome atau hasil dan memunculkan berbagai inovasi.

“Semoga semua peserta PKN kali ini bisa mendapatkan hasil yang terbaik, dan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh di OPD nya masing-masing,” pungkasnya.

Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan II Tahun 2021 tersebut diikuti oleh 60 orang peserta ASN yang berasal dari Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota di Indonesia.