Berita BPSDM

Perkuat Kompetensi ASN Apoteker di Rumah Sakit, BPSDM Jatim Selenggarakan Diklat Handling Obat


Surabaya - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan handling obat yang diikuti sebanyak 30 ASN Apoteker dari berbagai rumah sakit di wilayah setempat.

"Diklat ini bagian dari amanah pemerintah dalam memberikan layanan dasar bagi masyarakat di bidang kesehatan," ujar Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai di Surabaya, Rabu (10/11/2021).

Diharapkannya dengan adanya pengembangan kompetensi ASN di sektor kesehatan, terutama bidang farmasi, mampu memberikan pelayanan yang profesional.

Menurut Aries, salah satu peran pemerintah adalah bagaimana dapat mewujudkan pelayanan kesehatan bermutu melalui berbagai institusi pelayanan kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas.

"Di sisi lain kita menyadari seiring pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingginya kompetisi di segala bidang, maka harus memiliki daya saing, inovasi dan kreativitas tinggi agar tetap survive menghadapi gelombang kemajuan," ucapnya.

Kompetensi, kata dia, merupakan faktor mendasar yang perlu dimiliki seseorang sehingga mempunyai kemampuan lebih dan berbeda dengan lainnya.

Selain itu, cakupan kompetensi luas dan kompleks tersebut juga melekat pada aparatur yang bertugas di bidang pelayanan kesehatan, termasuk apoteker. 

Di samping dituntut terampil secara teknis, apoteker juga diharapkan memiliki soft skill memadai, seperti dapat berkomunikasi dengan baik, berperilaku simpatik, memiliki pengendalian emosi dan kontrol stres baik, serta dapat berperen sebagai mitra dokter yang terampil dan berinisiatif.

"Sehingga dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat bilaman diperlukan. Makanya wawasan dan penguasaan terhadap tugas-tugas pelayanan kesehatan harus ditingkatkan , sebab Iptek di bidang kesehatan juga terus berkembang," katanya.

Aries Agung berharap melalui diklat ini para peserta memeperoleh berbagai nilai tambah yang bermanfaat dan mampu memberikan pelayanan prima, berkontribusi serta bercitra positif atas profesinya sebagai ujung tombak dan tulang punggung pelayanan kesehatan rumah sakit.

Sementara itu, diklat dilaksanakan 10-18 November 2021 dengan berbagai materi, seperti materi inti sebanyak 10 mata pelajaran , materi pendukung 3 mata pelajaran, dan lain-lain 3 mata pelajaran.

Tak itu saja, peserta juga diberikan pembekalan langsung dengan melaksanakan studi tiru atau studi langsung di Rumah Sakit dr Soedono Madiun.

Metode pendidikannya adalah ceramah, diskusi, tanya jawab, studi kasus dan praktik, yang narasumbernya berasal dari RSUD Dr Soetomo Surabaya serta Dinas Kesehatan Jawa Timur.

Sedangkan, standar kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta diklat handling obat ini yakni, pertama dapat menyusun perencanaan kebutuhan untuk pelayanan dispensing obat steril, lalu kedua mampu melaksanakan pengkajian resep atau instruksi pengobatan.

Berikutnya, dapat menerapkan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja, penanganan tumpahan dan limbah, serta menyiapkan pelayanan dispensing sediaan obat steril sesuai prosedur.

Kelima yaitu mampu melakukan peracikan sediaan obat steril sesuai standar, keenam dapat melakukan penyimpanan dan distribusi obat secara baik, dan ketujuh bisa memberikan pelayanan informasi obat dalam proses dispensing sediaan obat steril. (*)