Berita BPSDM

Jaga Kualitas Produk Mamin, BPSDM Jatim Gelar Diklat Tenaga Pengawas Pangan


 

SURABAYA - Industri makanan dan minuman (Mamin) memiliki kontribusi penting terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Hal ini dipengaruhi terus tumbuhnya industri pengolahan pangan. Perkembangan ini memiliki konsekuensi terhadap pentingnya pengawasan di bidang pangan. Tujuannya, melindungi masyarakat dari kualitas pangan yang tidak layak untuk dikonsumsi. 

Untuk tujuan itu, Sumber Daya Manusia (SDM) pengawas pangan menjadi faktor penting dalam mewujudkan keamanan pangan. Maka dalam menjalankan tugasnya, petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) harus memastikan tenaga pengawas pangan (Food Inspector) memiliki pengetahuan dan kemampua  yang memadahi. Sehingga, hasil dari pemeriksaan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku.   

Dalam penyiapan tenaga pengawas pangan tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim menggandeng Dinas Pertanian Jatim dan Dinkes Jatim melaksanakan Diklat District Food Inspector (DFI) tahun 2022  Provinsi Jatim.  Kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka ini diharapkan mampu mencetak ASN yang kompeten dalam mentransformasikan kemampuan teknis dan non-teknisnya, sehingga dapat bermanfaat bagi unit kerjanya.

Mewakili Kepala BPSDM Aries Agung Paewai, Kabid Pengembangan Kompetensi dan Sosial Kultural BPSDM Jatim Anung Widjaja secara resmi membuka Diklat Pengawas Pangan Daerah tersebut, Kamis (17/03).

Anung mengatakan, BPSDM  Jatim telah menyelenggarakan Diklat DFI ini sejak tahun 2011. Hal ini mendapat apresiasi khusus dari Keplaa Pusat PSDM POM lantaran secara intens memberikan fasilitas pengembangan kompetensi tenaga pengawas pangan. Sebab, Jatim merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang konsisten menyelenggarakan diklat DFI setiap tahun.

”Kami juga telah memberikan referensi nama-nama alumni Diklat DFI tahun 2021 termasuk alumni tahun 2022 yang nantinya akan mengikuti uji kompetensi. Pentingnya  pengawas pangan di daerah harus terus dijaga seiring meningkatnya varian industri pengolahan pangan. Sehingga tidak hanya industrinya yang diperbanyak, namun kualitasnya” pungkas dia.*