Berita BPSDM

Tutup PKN Tingkat II Angkatan IV Tahun 2022, Gubernur Khofifah Minta Percepat Terwujudnya Inovasi Birokrasi Menuju Birokrasi Kelas Dunia


Usulkan SDG's Dalam Pengarusutamaan Pembangunan. Memastikan Tidak Ada yang 'Tertinggal' dalam Pencapaian Pembangunan

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IV Tahun 2022 di Provinsi Jatim bertempat di Jatim Coorporate University BPSDM Prov Jatim, Jumat (10/6).

Di hadapan seluruh peserta PKN, Gubernur Khofifah meminta percepatan penerapan inovasi  birokrasi menuju birokrasi berkelas dunia dengan standar kompetensi, talent, efektifitas serta produktifitas serta kekuatan  kepemimpinan pada birokrasi.

Gubernur Khofifah juga mengusulkan agar secara nasional pencapaian SDG's di i tegrasikan pada pembangunan bahkan sebagai arus utama pembangunan. Sehingga setiap pembangunan akan memiliki keterkaitan dengan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan serta untuk Intuk Indonesia ditamvah menjadi 18  terkait akses pemberdayaan desa.

"Karena kita ini beragam suku, agama, adat maka saya ingin penerapan SDGs pada seluruh program inovasi dan kepemimpinan pada birokrasi tidak meninggalkan dan tidak membuat ada yang tertinggal atau ada  yang merasa ditinggalkan pada tiap prosesnya," ungkap Gubernur Khofifah.

Kesetaraan dalam upaya memajukan kesejahteraan menjadi hal yang mendasar dalam menjalankan 17 program SDGs. Bahkan, mengacu Pancasila dan UUD 1945, Khofifah mengatakan bahwa poin-poin di dalamnya bisa berseiring dengan  program SDGs.

"Kalau 7724 desa di Jatim ini sejahtera, tentu akan mengungkit kesejahteraan pula bagi tingkat atasnya," ujar Khofifah. 

Sementara itu, mengacu data IMD World Talent Ranking 2019, pada Global Talent Ranking ASEAN, Indonesia berada pada peringkat 41. Sehingga menurutnya penting untuk membangun penguatan dan sinergitas dari seluruh kerja-kerja yang telah dilakukan birokrasi pemerintahan baik kerjasama secara horisontal maupun vertikal.

"Misalnya di PKN Tingkat II selanjutnya kunjungan ke negara tetangga khususnya Singapura dan Malaysia yang rangking  global talent, efektifitas maupun daya saingnya cukup tinggi.  Kalau ada yang bisa memberikan sudut pandang baru bisa dicoba untuk diimplementasikan. Kalau memang kurikulumnya belum bisa masuk secara nasional, mungkin bisa diterapkan bagi Jawa Timur dulu," jelasnya di hadapan seluruh peserta.

Mantan Menteri Sosial RI ini kemudian melanjutkan, dari seluruh sinergitas yang telah terbentuk, Kepala Dinas harus mengkomunikasikan dengan Bupati/Walikota agar lebih terbuka dengan seluruh hal yang memicu efektivitas, produktivitas, sinergi dan manfaat yang lebih besar.

"Terbuka menerima ide kreatif dan inovatif untuk kemajuan perkembangan pembangunan di daerah masing-masing juga penting," sebutnya.

Selanjutnya, berdasarkan data Indeks Kemakmuran Dunia, Indonesia berada pada peringkat 5 ASEAN. Indikator kemakmuran dilihat dari 8 sektor yakni ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan, modal sosial, pemerintahan, kebebasan individu dan kesempatan kerja wirausaha. 

"Kekuatan masyarakat kita sangat luar biasa. Social capital ini menjadi modal untuk bersinergi dengan program strategis yang kita siapkan. Kita dalam mempersiapkan program juga harus melihat sesuatu yang bisa kita capai melalui ragam ide kreatif kita," lanjut Khofifah. 

Oleh sebab itu, dirinya berharap dan secara khusus meminta seluruh kepala OPD untuk lebih membuka jejaring dan memperluas kerjasama dengan berbagai pihak.  Harus selalu berpikir ke depan, menstrukturkan seluruh ide kreatif dengan keadaan dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Kita butuh referensi secara imperatif untuk  mengarusutamakan SDGs agar menyatu dengan seluruh program. Kalau memang kita merasa kurang maksimal dalam satu hal,  tidak apa-apa kita berbenah. Tapi jangan dibatasi  staf kita untuk  berkreasi memunculkan ide kreatif tetap inovatif," paparnya. 

Di sisi lain Khofifah juga menyinggung tentang Presidensi G20. Menurutnya semangat yang muncul dengan adanya Presidensi G20  oleh Indonesia, harus diiringi dengan berbagai percepatan dan sinkronisasi program. 

Alhamdulillah, Pemprov Jawa Timur mendapatkan apresiasi dari Kementerian Dalam.Negeri RI sebagai Provinsi dengan Kinerja Terbaik  untuk Standar Pelayanan Minimum (SPM) dengan menjadi Peringkat Pertama di Indonesia dengan nilai 99,36%. Sehingga menurut Khofifah menjaga marwah pelayanan dengan standar nilai tersebut sangatlah tidak mudah. Artinya kinerja ASN di Jawa Timur membutuhkan kinerja ekstra keras.

Diakhir, dirinya mengingatkan kepada seluruh pemimpin perubahan yang menjadi peserta PKN Tingkat II Angkatan IV untuk terus mengimplementasikan seluruh ilmu yang telah didapatkan selama program pelatihan.

Untuk diketahui, pada kegiatan yang berlangsung selama 101 hari atau setara dengan 4 bulan ini tercatat 60 peserta terdaftar mengikuti pelatihan. Lebih detilnya, 24 orang berasal dari luar Provinsi Jatim, 29 orang peserta dari Kab/Kota di Jatim dan 7 orang peserta dari Prov. Jatim.

Seluruh peserta PKN Tk II Angkatan IV Tahun 2022 dinyatakan lulus dengan 20 orang menyandang predikat sangat memuaskan dan 40 orang menyandandang predikat memuaskan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah bersama Kepala  Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Adi Suryanto memberikan penghargaan peserta terbaik kepada 5 orang peserta pelatihan kepemimpinan.

Sementara itu, Kepala LAN RI Adi Suryanto mengatakan bahwa seluruh peserta yang telah lulus memiliki tanggung jawab baru sebagai sosok pemimpin perubahan. Sehingga, Adi berharap inovasi yang telah digagas selama proses PKN harus diimplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Sadarlah satu langkah keluar pintu ini, dipundak kawan-kawan ada tanggung jawab baru sebagai pemimpin perubahan. Karena apapun yang kalian lakukan, akan berpengaruh di masyarakat," katanya

"Tidak hanya sekadar pemimpin, namum menjadi pemimpin yang bisa menggerakan perubahan. Bersinergi dan berkolaborasi untuk birokrasi yang lebih baik," imbuh Adi.

Membangun cita-cita  World Class bereucracy, lanjut Adi harus bisa dicapai dengan kolaborasi melalui project perubahan yang telah diinisiasi. 

"Bukan projectnya yang penting, tapi implementasi dan manfaat bagi masyarakat yang jauh lebih penting," katanya. 

Adi juga turut mengapresiasi kerja sama BPSDM Prov Jatim dengan SDGs Center Universitas Airlangga. Menurut Adi, kerjasama tersebut akan menjadi sebuah lompatan yang bisa dijadikan pedoman bagi tempat lain untuk bertindak.

"Ini adalah inovasi baru. Dan saya yakin ini sangat memungkinkan untuk di tiru oleh tempat lain," ujarnya. 

Diakhir, Adi mengucapkan selamat kepada seluruh peserta PKN Tk. II Angkatan IV yang telah lulus dengan predikat sangat memuaskan dan memuaskan.

"Ini angkanya fantastis. Karena kemarin saya tutup PKN II di tempat lain hanya 5 orang  yang kategori sangat mrmuaskan disini ada 20 orang yang mendapat predikat sangat memuaskan. Saya yakin hasil bagus itu adalah hasil sinergi banyak pihak dengan kerja yang baik," tutupnya

Sebagai informasi, masih dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan 7 kerjasama baru yang dijajaki oleh BPSDM Prov Jatim. Meliputi penandatanganan Nota kesepakatan Pemprov Jatim dengan BNN RI, penandatanganan PKS antara BPSDM Jatim dengan SDGs Center UNAIR.

Selanjutnya, juga ditanda tangani PKS antara BPSDM Jatim dengan Badan Diklat Prov. Gorontalo, PKS antara BPSDM Jatim dengan BKD Kabupaten Kediri, PKS antara BPSDM Jatim dengan BKPSDM Kabupaten Nganjuk, dan yang terakhir PKS antara BPSDM Jatim dengan BKD Kabupaten Trenggalek.