Berita BPSDM

Wujudkan Talent Digital, BKPSDM Kabupaten Blitar Jalin Kolaborasi dengan BPSDM Jatim


BLITAR - Adaptif di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi keniscayaan bagi ASN pemerintahan. Hal itu seiring dengan tuntutan peningkatan pelayanan berbasis digital (e-government) yang harus dipenuhi.

Menjawab kebutuhan tersebut, BKPSDM Kabupaten Blitar bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur menyelenggarakan diklat TIK. 

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan,  penyederhanaan birokrasi menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kompetensi ASN. Terutama dalam penguasaan di bidang TIK. Sebab,  penyederhanaan birokrasi tidak mengurangi tuntutan di era globalisasi. Sebaliknya, tuntutan ASN dalam memenuhi pelayanan ppublik semakin tinggi.

"Kita membutuhkan kondisi birokrasi yang dinamis, lincah, efektif dan efisien untuk mewujudkan pelayanan yang cepat dan tepat kepada publik. Maka yang harus dilakukan adalah menyiapkan SDM yang handal dan adaptif terhadap perkembangan teknologi," tutur Aries.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Pengembangan Kompetensi Teknis BPSDM Jatim Dyah Purnamawati menambahkan, tugas ASN adalah melayani bukan dilayani. Maka, ASN yang bertugas di bidang TIK harus memahami bahwa dirinya adalah petugas yang melayani masyarakat bukan sebaliknya. 

"Oleh karenanya kita dituntut memiliki sikap sensitif, responsive, inovatif kreatif, komunikatif dalam memberikan pelayanan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi, mempunyai visi ke depan dan mampu memecahkan setiap masalah yang timbul serta mampu mengambil keputusan” tuturnya.

Diklat TIk ini diikuti oleh 40 orang peserta ASN pranata komputer dan pengelola IT di lingkungan  Pemkab Blitar yang dilaksanakan sejak 20 sampai 24 Juni 2022 di Hotel Puri Perdana Kota Blitar.

Pada kesempatan itu, Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom menyampaikan, perkembangan teknologi digitali sangat erat kaitannya dengan transparasi. Saat ini, perkembangannha sangat cepat sehingga seluruh ASN perlu menyesuaikan diri terkait hal tersebut.

“Kita harus membuang mindset yang lama, kita harus bergerak, terutama untuk generasi muda kita, apa yang harus dilakukan dalam membangun Kabupaten Blitar ini agar manajemen organisasi pemerintahan lebih bagus, keterbukaan transparansi lebih bagus serta pelayanan masyarakat mampu berjalan optimal” ujarnya.

 Menurut Izul,  pengembangan kompetensi di bidang TIK bagi ASN sangatlah penting. Mengingat semua program mulai dari perencanaan sampai tahap evaluasi telah menggunakan sistem berbasis digital. Maka peran teknologi ini digunakan untuk meningkatkan efisiensi kerja pemerintahan yang selama ini dianggap kurang maksimal.
 
Pihaknya juga menekankan, setiap ASN Pemkab Blitar harus mempunyai orientasi yang sama yaitu memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, hal ini sesuai branding bangga melayani masyarakat, sehingga sangat perlu adanya peningkatan kapasitas kompetensi dalam era yang serba hybrid ini.*