Berita BPSDM

Diikuti 4.8111 Peserta, ASN Belajar Seri 34 Beberkan Perubahan Budaya Kerja ASN Berbasis Manajemen Talenta


SURABAYA - Implementasi sistem merit memberi konsekuensi terhadap manajemen ASN  yang didasarkan pada talenta. Melalui pola manajemen ini, ASN diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai kualifikasi dan kompetensi yang tepat.

Untuk mendorong terwujudnya manajemen talenta ASN yang baik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim membuka ruang  diskusi melalui program Webinar ASN Belajar yang telah memasuki seri ke 34 tahun 2022.

Tak tanggung-tanggung, pembicara yang dihadirkan secara virtual dalam kesempatan ini ialah Profesor Adjung Asia Metropolitan Universty, Malaysia Prof Khaeruddin Sudharmin, FCILT.

Prof Khaerudin membeberkan bagaimana perubahan budaya kerja dari waktu ke waktu. Bagi sebuah pemerintahan, penting untuk dapat mampu mengidentifikasi pola yang seolah-olah tidak dapat diprediksi sebelumnya. 

 “Thats why ASN must put the right person in the right place (Itulah sebabnya ASN harus menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat)," pesan Prof K sapaan akrab Prof Khaerudin.

Webinar kali ini secara khusus mengusung tema, Manajemen Talenta ASN, The Right Person In The Right Place. Tema ini juga selaras dengan  tujuan SDG’s ke-16 tentang kelembagaan yang tangguh. Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 4.811 peserta dari berbagai instansi pemerintah se-Indonesia turut hadir secara virtual. Kamis (1/9).

Pada kesempatan yang sama Analis Kebijakan Publik Kemenpan RB Arviana Irmadella menjelaskan, kebijakan Manajemen Talenta ASN Nasional dilaksanakan berdasarkan   UU ASN No.5/2014. Pada pasal 51 tertulis, Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.

"Saat ini perubahan manajemen talenta mengikuti kondisi yang ada. Dahulu pemetaan didasarkan perilaku kerja dan potensial, namun saat ini diberatkan pada perilaku sedangkan potensial akan teridentifikasi ketika sudah memiliki perilaku yang tepat." jelas Arviana.

Pada tahun 2022 ini, tercatat oleh GTCI bahwa Indonesia berada pada namoro 65 disandingkan dengan negara- negara lain. Dari tantangan yang ada, Dr. Ramli juga menyampaikan program strategis yakni perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pengembangan kapasitas, dan reformasi kesejahteraan.

Kemasan ASN Belajar seri 34 berkolaborasi dengan We Pro Communication, serta akses sertifikat tidak berbayar yang didukung oleh Indev.

Semakin menarik,  para peserta juga berkesempatan mendapatkan hadiah eksklusif berupa headphone, powerbank, clutch, dan t-shirt dengan logo BPSDM Jatim dan ASN Belajar. 

Beberapa peserta pun tampak begitu antusias melakukan diskusi dengan melempar pertanyaan. Di antaranya berasal  dari Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Aceh, Pusdiklat Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan RI, ASN Kota Bogor, Kota Blitar, Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa Kabupaten Jombang, Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Kota Batu.