Berita BPSDM

Selaraskan Kurikulum dengan Prioritas Pembangunan Nasional, LAN-RI Lakukan Evaluasi PKN-II di BPSDM Jatim


Gubernur Khofifah Usulkan Penguatan Konten Lokal Masuk dalam Kurikulum PKN II

SURABAYA – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim dipercaya Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menjadi tuan rumah Rakor Penyelenggaraan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) – II. Rakor yang diikuti lembaga pelatihan pemerintah se Indonesia tersebut dilaksanakan untuk mengevaluasi baik penyelenggaraa maupun kurikulum PKN-II selama dua hari sejak Selasa hingga Rabu (9/11). 

Kepala LAN-RI Adi Suryanto menyampaikan, pelaksanaan PKN-II kedepan diharapkan akan lebih baik serta memiliki kontribusi yang selaras dengan isu-isu pembangunan nasional dan reformasi birokrasi. Maka dalam rakor ini, diskusi dilakukan untuk mereview kurikulum untuk memperbaiki penyelenggaraan dari berbagai aspek.

“Untuk itu, kami mengundang seluruh BPSDM dari Kementerian/ Lembaga dan Provinsi se Indonesia di Jatim sebagai tuan rumah. Di pilihnya BPSDM Jatim karena tempat pelatihan ini memiliki banyak prestasi dan merupakan yang terbaik di Indonesia. Kami juga ucapkan terima kasih untuk ibu Gubernur Khofifah,” ujar Adi. 

Adi optimis, PKN-II masih sangat penting perannya dalam meningkatkan kompetensi dan menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi ASN. Sehingga performa ASN dalam mengimplementasikan program-program pembangunan akan semakin baik lagi. 

“Untuk itu beberapa hal yang perlu dilakukan dalam PKN II perlu dikaitkan dengan isu-isu prioritas pembangunan nasional. Maka program reformasi birokrasi menjadi payung dalam PKN-II,” ujar Adi.
Beberapa isu-isu prioritas nasional ialah reformasi birokrasi, digitalisasi birokrasi, investasi, dan program prioritas lainnya. “Tidak ada PKN-II yang mengangkat sembarang tema, karena harus berkaitan dengan tema-tema pokok reformasi birokrasi,” ujar Adi.

Adi juga menyambut baik usulan Gubernur Khofifah agar dimasukkannya penguatan konten lokal dalam pelaksanaan PKN-II. Hal ini penting untuk menyelaraskan hasil PKN-II dalam mendukung program prioritas pembangunan di daerah.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, rakor kali ini penting untuk melakukan sinkronisasi program PKN dengan berbagai kurikulum yang sekarang sudah berjalan. Saya usulkan agar ditambahkannya local content di luar dari kurikulum inti yang diputuskan LAN RI.

Pihaknya menyebut, penguatan potensi lokal menjadi salah satu strategi jitu dalam upaya percepatan kebangkitan Indonesia pasca Pandemi Covid-19. Sebab, tidak sedikit potensi lokal yang harus terpinggirkan karena kalah saing dengan berbagai produk asing yang membanjiri pasar Indonesia. Padahal secara kualitas, kata Khofifah, produk-produk lokal tersebut jauh lebih baik. 

"Saya yakin kualitas produk-produk lokal akan semakin baik dan dapat bersaing dengan produk negara lain sejalan dengan upaya pemerintah untuk memprioritaskan penggunaan produk lokal dalam pengadaan barang dan jasa," pungkas Khofifah.

Sementara itu, dalam pelaksanaan evaluasi PKN-II ini, masing-masing BPSDM diminta untuk menyampaikan penyelenggaraan PKN-II di masing-masing lembaganya. Tak terkecuali Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai. Pihaknya menuturkan, tahun ini BPSDM Jatim mendapatkan kuota alokasi PKN-II dari LAN-RI terbanyak di Indonesia. Totalnya sebanyak tiga angkatan yang masibg-masing angkatan diikuti oleh 60 - 70 peserta.

"Alokasi ini tertinggi dibandingkan lembaga pelatihan di instansi pusat maupun provinsi di Indonesia," ujar Aries.

Karena itu, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada LAN-RI atas kepercayaan yang telah diberikan kepada BPSDM Jatim. Pihaknya pun berharap, pada tahun 2023 mendatang akan mendapatkan kepercayaan serupa dengan peningkatan alokasi kuota PKN-II. 

"Kami pun akan terus berbenah baik dari segi fasilitas maupun kesiapan sarana pra sarana pembelajaran untuk mendukung pelaksanaan PKN-II dengan baik dan nyaman di BPSDM Jatim," pungkas Aries.