Berita BPSDM

Lengkapi Diklat Perencanaan dan Penganggaran, BPSDM Jatim Ajak 36 Pejabat Fungsional Pemkab Mojokerto Lakukan Stula ke Bappeda Kota Malang


SURABAYA - Sebanyak 36 pejabat fungsional perencana pemkab Mojokerto hasil penyetaraan jabatan sturktural pengawas merampungkan Diklat Perencanaan dan Penganggaran Tahun 2022 di CorpU SDGs Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim.

Pelaksanaan Diklat yang dimulai sejak 14 s/d 18 November 2022 dilakukan secara daring dan ditutup dengan studi lapang pada 21 November 2022 di Bappeda Kota Malang. 

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menuturkan, diklat perencanaan dan penganggaran ini merupakan  bekal bagi ASN yang baru melakukan transisi dari jabatan struktural ke jabatan fungsional dampak dari penyederhanaan birokrasi. 

Maka utuk mendapatkan hasil pelatihan yang maksimal, Aries menjelaskan bahwa paradigma pembelajaran orang dewasa dilakukan menggunakan tiga pola. Di antaranya ialah 10% berupa ilmu dalam pembelajaran, 20% belajar dari orang lain, dan 70% belajar dari pengalaman diri sendiri.

"Maka untuk memenuhi komponen 70 persen belajar dari pengalaman itu, diperlukan studi lapangan (stula) yang langsung diikuti oleh peserta diklat," ujar Aries.

Dalam pelaksanaan Stula tersebut, peserta diklat didampingi langsung oleh Kabid Pengembangan Kompetensi Fungsional dan Sosial Kultural BPSDM Jatim Anung Widjaja didampingi Sub Koordinator, Sugeng Muktiono, dan Mentor Stula, Dody Firmansyah dari Bappeda Kab Mojokerto. 

"Pembelajaran secara daring yang disampaikan oleh narasumber dari Pusbindiklatren Bappenas dan BPSDM Jatim akan disempurnakan dengan Stula ke Bappeda Kota Malang agar peserta mengetahui konsep dan mekanisme perencanaan serta penganggaran pembangunan Kota Malang," ujar Anung Widjaja.

Dipilihnya Bappeda Kota Malang ini, lanjut Anung, karena instansi tersebut telah mendapatkan penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah dari Kementerian PPN /  Bappenas.

Sementara itu Kabid Perencanaan, Pengendalian dam Evaluasi, Bappeda Kota Malang Diana Ermanda Dewi menyampaikan, proses perencanaan dan penganggaran fokus pada keberpihakan Pemkot Malang terhadap pemberdayaan UMKM yang dibangunkan gedung MCC (Malang Creative Center) sebagai wadah pelaku ekonomi kreatif Kota Malang.

Kebijakan itulah yang menjadi alasan Bappeda Kota Malang berhasil menuai prestasi Sakip dan Lakip mendapatkan predikat A.

Dalam kesempatan itu pula Dody Firmansyah sebagai mentor pembimbing menjelaskan, proses untuk mencapai  prestasi dalam perencanaan  dan penganggaran tidak cukup hanya amati, tiru, modifikasi. Tetapi perlu kepedulian pemangku program perencanaan dan penganggaran untuk mengharmonisasi program di bawah kendali Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.*