Berita BPSDM

Hadiri Rakor Pengembangan Kompetensi PSDM Regional Makassar, Kepala BPSDM Jatim Beberkan Strategi IKI Hadapi Tiga Tantangan Lembaga Pelatihan


MAKASSAR - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur, Aries Agung Paewai turut hadir sekaligus menjadi narasumber dalam Rakor Penjaringan Usulan Pengembangan Kompetensi yang digelar BPSDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Dalam kesempatan itu, Aries membeberkan tiga tantangan utama yang tengah dihadapi lembaga pelatihan milik pemerintahan. Di antaranya ialah kemampuan melakukan adaptasi dan transformasi digital yang belum maksimal. Hal ini dapat menghambat berbagai program pembinaan dan pengembangan kompetensi ASN di Indonesia.

"Di BPSDM Jatim, transformasi digital itu salah satunya diwujudkan dengan pelaksanaan webinar ASN Belajar. Program ini tidak hanya berhasil memenuhi hak belajar ASN selama 20 jam pelajaran, tetapi juga berhasil menjadi rujukan bagi ASN seluruh Indonesia," ujar Aries saat menjadi narasumber di Kapus PSDM Kemendagri Regional Makassar, Rabu (14/12).

Tantangan kedua ialah resistensi terhadap kebijakan baru seperti penyetaraan jabatan struktural ke fungsional. Perubahan ini otomatis berdampak pada kewajiban ASN dalam mengikuti program pengembangan kompetensi sesuai jabatan fungsionalnya yang baru.

"Pengembangan kompetensi ASN sesuai jabatan fungsional ini harus memperhatikan skill, bidang keilmuan serta jabatan fungsional yang diemban," jelas Aries.

Terkait kebijakan baru itu, Kemendagri tengah menginisiasi untuk mengandeng BPSDM se-Indonesia untuk kolaborasi penyelenggaraan pengembangan kompetensi. Sehingga, PNS dapat memenuhi 20 JP dalam setahun atau 24 JP dalam setahun bagi PPPK.

Tantangan ketiga ialah perubahan kurikulum pelatihan. Aries menegaskan, BPSDM Jatim saat ini telah bertransformasi menjadi Corp-U berbasis SDG's. Maka, pengembangan kompetensi perlu dilakukan baik dari kerjasama dalam negeri maupun luar negari. Khususnya untuk melihat, mempelajari dan mengadopsi hal-hal yang bisa diterapkan di Jawa Timur.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Aries menyebut bahwa IKI (Inisiatif, Kolaborasi dan Inovasi) adalah jawabannya. Inisiatif untuk terus melakukan pengembangan program yang didukung dengan kolaborasi dengan berbagai elemen strategis akan samgat mendukung upaya mewujudkan SDM yang unggul untuk Indonesia maju. 

"Inovasi adalah keniscayaan hari ini. Sebab, zaman telah berubah. Jika tidak melakukan inovasi dan transformasi maka kita akan tertinggal. Sementara tuntutan pengembangan ASN akan semakin meningkat, baik dalam mewujudkan pelayanan bangkom ASN maupun melahirkan ouput ASN yang berkualitas dan profesional dalam melayani masyarakat," ujar Aries.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono yang sekaligus membuka acara didampingi Sekretaris BPSDM Kemendagri TR Fahsul Falah.

Sugeng Hariyono dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai sebagai narasumber. Pertemuan ini penting agar di antara BPSDM se regional Makassar ini dapat menjadikan BPSDM Jatim sebagai refrensi bangkom ASN.

"Karena saya tahu betul BPSDM Jawa Timur sangat maju dan pesat dalam Bangkom ASN. Banyak lesson learn yang bisa diambil dari inovasi luar biasa yang telah dilakukan BPSDM Jatim sehingga memberikan semangat bagi ASN untuk terus mengembangkan kompetensinya lebih giat lagi," tutur Sugeng.

Sugeng menyampaikan, kemajuan BPSDM Jatim tak lepas dari komitmen kepala daerahnya yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Komitmen itu telah diakui Kemendagri melalui dua penghargaan sekaligus yang diberikan pada bulan Juni 2022 lalu saat Rakornas BPSDM se-Indonesia.

"Belum banyak kepala daerah seperti beliau yang peduli terhadap pengembangan kompetensi ASN. Inilah yang juga menjadi modal bagi Jatim dapat mendorong Bangkom ASN hingga ke kabupaten/ kota," tutur dia.

Sugeng mengakui, program-program BPSDM Jatim telah berhasil menjadi pendorong bagi kabupaten/ kota untuk bersama-sama mengembangkan kompetensi bagi ASN di daerahnya. Salah satunya melalui ASN Achievement Award.

"Saya pernah diundang oleh BPSDM Jawa Timur sebagai penguji lima kepala daerah di Jatim dalam ASN Achievement Award. Program ini akan menjadi stimulus bagi bupati dan walikota agar semakin memperhatikan pengembangan kompetensi bagi ASN di wilayahnya. Saya kira program semacam ini juga bisa diikuti oleh BPSDM lain di Indonesia," pungkas Sugeng.