Berita BPSDM

Di Rakor Widyaiswara, Kepala BPSDM Jatim Beberkan Peran Penting Widyaiswara Wujudkan Transformasi Digital Birokrasi


BATU - Upaya mewujudkan transformasi digital pada birokrasi membutuhkan dukungan kuat widyaiswara sebagai garda terdepan pengembangan kompetensi (Bangkom) ASN. Untuk itu, dibutuhkan strategi dan pembinaan berkelanjutan bagi widyaiswara agar perannya selaras dengan kebutuhan ASN di era 5.0.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan, pada akhir tahun 2022 pihaknya telah melakukan monitoring dan evaluasi (monev) tracer study proyek perubahan peserta  pelatihan kepemimpinan ASN.

Berdasarkan monev tersebut, widyaiswara BPSDM Jatim telah memberikan kontribusi sangat besar dalam mendorong terwujudnya berbagai terobosan dan inovasi pada proyek perubahan peserta pelatihan. Baik dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasiona (PKN) tingkat II, Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) maupun Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) yang berdampak besar bagi daerah atau instansi asal peserta.

"Kita perlu terus mendorong peran dan peningkatan kualitas widyaiswara agar ikhtiar pengembangkan kompetensi ASN berjalan maksimal dan mampu mewujudkan transformasi digital pada birokrasi yang berdampak positif terhadap pelayanan kepada masyarakat," ujar Aries saat memimpin Rapat Koordinasi Widyaiswara dengan tema "Arah dan Pembinaan Jabatan Fungsional Widyaiswara Tahun 2023" di Royal Orchids Garden Hotel Batu, Selasa (25/1/).

Aries menegaskan, rakor ini sengaja digelar BPSDM Jatim agar semua pihak memahami berbagai perubahan, baik dari sisi kebijakan terkait jabatan fungsional widyaiswara maupun target pengembangan kompetensi ASN di tahun 2023.

Lebih lanjut Aries menyampaikan, BPSDM Jatim juga akan memberikan apresiasi khusus kepada ASN yang berhasil melahirkan proyek perubahan paling berdampak di tahun 2023. Apresiasi yang diberikan BPSDM Jatim ialah mengundang inovator proyek perubahan terbaik sebagai narasumber atau praktisi di berbagai pelatihan yang digelar BPSDM Jatim.

"Kami berharap ini akan memacu kualitas inovasi proyek perubahan peserta pelatihan sekaligus menjadi sarana untuk mengimbaskan keberhasilan mereka pada peserta pelatihan lainnya agar juga dapat menjadi inovator proyek perubahan yang unggul," tutur Aries yang juga Pj Walikota Batu tersebut.

Turut hadir sebagai narasumber rakor tersebut antara lain Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI , Dr Adi Suryanto, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI Dr Muhammad Taufiq, dan Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN LAN RI Erfi Muthmainah.

Kepala LAN RI Adi Suryanto menyampaikan apresiasi kepada BPSDM Jatim telah berhasil menjadi leader terhadap banyak hal dalam bangkom ASN. Tak hanya itu, BPSDM Jatim  juga menjadi contoh bagi lemdik di provinsi lainya karena mampu merespon arah dan kebijakan  dengan sangat baik.

”BPSDM Jatim ini sangat responsif, kita sentuh sedikit, langsung lari sangat kencang”, puji Adi.

Lebih lanjut Adi menyampaikan, ada sejumlah catatan penting  terkait arah dan kebijakan JF widyaiswara. Di antaranya ialah tiga syarat utama bagi widyaiswara meliputi, ASN yang bersangkutan harus mempunyai sertifikat widyaiswara atau lulus sertifikasi widyaiswara. Kedua, tersedianya formasi  widyaiswara yang akan diisi oleh ASN dan terakhir adalah pembatasan usia yang kemungkinan di turunkan maksimal pada  56 - 57 tahun.

"Kebijakan-kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas widyaiswa ke depan lebih baik. Sehingga dampaknya akan terwujud pelatihan ASN yang berkualitas dan menghasilkan inovasi yang berdampak," ujar Adi.

Hal senada di sampaikan Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN RI, Dr Muhammad Taufiq. Menurutnya, widyaiswara sebagai ujung tomba menjadi salah satu unsur penentu keberhasilan pengembangan kompetensi ASN. Karena itu penting bagi widyaiswara agar menciptakan inovasi metode pembelajaran  untuk mencetak ASN yang profesional dan selaras dengan RB Tematik.

Taufik menyampaikan beberapa perubahan kebijakan yang mendukung transformasi widyaiswara antara lain, penguatan literasi digital dalam pelatihan wajib JF widyaiswara, penguatan peran WI dalam pembelajaran tempat kerja; kebijakan pengembangan kompetensi crowd based learning dan community of practice, serta kebijakan penguatan organisasi profesi WI. 

Lebih lanjut Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN LAN RI, Erfi Muthmainah memaparkan, untuk mencapai world class trainer di tahun 2025, widyaiswara perlu melakukan upgrading dan upskilling kompetensi secara berkelanjutan. Sehingga widyaiswara dapat menjadi master of knowledge sekaligus master of delivery yang merupakan cerminan widyaiswara profesional.

Untuk diketahui, Rapat Koordinasi Widyaiswara Tahun 2023 ink di ikuti oleh 106 perserta yang terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional dan staf BPSDM Jatim. Kegiatan berlangsung pada 24 – 25 Januari 2023 dengan dua agenda utama. Yakni, pemaparan materi arah pembinaan jabatan fungsional widyaiswara tahun 2023 dan team building dalam bentuk outbond.*