Berita BPSDM

BPSDM Jatim Terima Kunjungan Studi Tiru Badiklat Hukum dan HAM Jawa Tengah


SURABAYA - Kepala BPSDM Jatim yang di wakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Pengajaran Kompetensi, Sri Rahayuningsih menyambut dan mengapresiasi atas kunjungan Benchmarking dari Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah di Ruang Mahardika I, BPSDM Jatim Jl. Balongsari Tama, Tandes surabaya, Kamis, 16 Maret 2023.

Hadir pada acara tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Pengajaran Kompetensi, Sri Rahayuningsih; Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Jatim, Hari Wahyudi; Widyaiswara Ahli Muda BPSDM Jatim, Reza Prakoso; Analis Bangkom Ahli Muda BPSDM Jatim, Kepala Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah, Kaswo; Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Heniek Purwantri; Kepala Seksi Program Dan Evaluasi, Anita Dwi Fatmaningrum; Kepala Seksi Penyelenggaraan, Diah Yuli Pratiwi dan para pejabat fungsional serta staf dari Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah dan BPSDM Jatim.

Kaswo selaku ketua Rombongan Kunjungan studi tiru dari Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah menyampaikan terima kasih karena telah di terima berkunjung di BPSDM Jatim.

“ini merupakan kunjungan ke dua saya ke BPSDM Jatim, dan saya melihat perubahan yang luar biasa di BPSDM Jatim ini, menurut saya ini satu BPSDM yang terbaik di Indonesia,” ungkap Kaswo.

Kaswo menyampaikan ada 3 tujuan dari kegiatan kunjungan ini yaitu: pertama, sharing terkait pengembangan kompetensi dan pemanfaatan TI pada perencanaan, pelaksanaan, evaluasi penyelenggaraan dan pasca pelatihan; kedua, sharing terkait program unggulan pengembangan kompetensi ASN di Jatim; dan ketiga, terkait sharing kinerja pelayanan publik di BPSDM Jatim.

“Saat ini kami lagi berproses untuk satuan kerja berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” ujar Kaswo.

Oleh sebab itu, Kaswo mengharapkan semoga setelah kunjungan studi tiru dan sharing hari ini dapat memperkuat dan menajamkan Balai Diklat Hukum dan HAM Jawa Tengah di dalam menyelenggaran pelatihan di bidang Hukum dan HAM.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Pengajaran Kompetensi, Sri Rahayuningsih dalam sambutannya menyampaikan saat ini bentuk dari CorpU BPSDM Jatim telah berkembang menjadi CorpU SDG’s.

Dewi sapaan akrabnya menjelaskan melalui CorpU SDG’s BPSDM Jatim ingin merepresentasikan pengembangan kompetensi di BPSDM Jatim yang mendukung penuh 17 Goals tujuan pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur.

Berbicara tentang program pengembangan kompetensi, Dewi menjelaskan perencanan program di BPSDM Jatim dilaksanakan dengan mengakomodir metode bottom up (kebijakan dari pemerintahan pusat/pemprov) maupun bottom up (usulan dari OPD Pemprov, pemkab/pemkot ke Jatim), Penentuan tema diselaraskan isu strategis yang berkembang, serta mengakomodir berbagai metode bangkom guna meningkatkan capaian layanan.

“kami selalu menyelenggarakan Rakorbangkom yang merupakan forum tahunan yang diselenggarakan untuk mendukung pelaksanaan penyusunan program pengembangan kompetensi Diikuti oleh pengelola kepegawaian OPD Pemprov dan BKPSDM Pemkab/Pemkot se Jatim,” ungkap Dewi.

Untuk evaluasi program pengembangan kompetensi, dewi menyampaikan ada 3 strategi yang dilakukan oleh BPSDM Jatim, yaitu pertama, Pelaksanaan evaluasi program pengembangan kompetensi dilakukan sesuai dengan pembagian wilayah, yaitu Pemprov dan Pemkab/Pemkot; kedua, evaluasi implementasi program pengembangan kompetensi di wilayah pemprov dilaksanakan melalui Evaluasi penyelenggaraan diklat dan aplikasi pengembangan kompetensi mandiri ASN (Sibang Kodir); dan ketiga, evaluasi implementasi program pengembangan kompetensi di wilayah Pemkab/Pemkot dilaksanakan melalui pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan diklat dan kegiatan ASN Achievement Award.

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan terkait strategi pengembangan kompetensi, ada 3 langkah  strategi pengembangan kompetensi yang telah di terapkan di BPSDM Jatim, antara lain: pertama, melakukan Kolaborasi Pengembangan Pembelajaran Kolaborasi Pengembangan Pembelajaran dengan berbagai stakeholder baik itu PTN / PTS, Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, Dan Lembaga Pelatihan/Sertifikasi; kedua, kerjasama dengan media mainstreaming dan publikasi lewat Medsos (Antara, Kompas, Jawa Pos dll), dan ketiga, membudayakan inovasi dan kompetisi.