Berita BPSDM

Tutup Orientasi dan Pengembangan Kompetensi JPT Pratama, Gubernur Khofifah Harap Slogan CETTAR Jadi Tupoksi Hasilkan Kebijakan Setiap OPD


SURABAYA, 22 SEPTEMBER 2021- Untuk mengoptimalkan program kerja CETTAR (Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, Akuntabel dan Responsif), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menutup kegiatan 'Orientasi dan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan', yang dilaksanakan di BPSDM Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur, Jl. Balongsari Surabaya, Rabu (22/9).

Orientasi dan Pengembangan Kompetensi Kepemimpinan ini diikuti 23 peserta, diantaranya 16 orang JPT Pratama yang baru dilantik, sesuai dengan  Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 821.2/4297/204/2021 tanggal 14 September 2021 dan Nomor 821.2/3583/204/2021 Tanggal 26 Juli 2021 Tentang Pengangkatan dalam Jabatan, Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II). Selain itu peserta orientasi juga diikuti oleh Sekda di 7 Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur diantaranya Kota Malang, Kab. Lamongan, Kab. Blitar, Kota Blitar, Kota Mojokerto, Kota Pasuran dan Kota Kediri.

Turut hadir pula dalam acara penutupan kegiatan tersebut, antara lain para Asisten dan para Kepala OPD yang ada dilingkup Pemprov Jatim, serta Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif KEIN Irfan Wahid, atau yang akrab disapa Ipang Wahid.

Adapun orientasi ini diperuntukkan bagi Pejabat Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, yang pekan lalu dilantik dan mendapatkan promosi menduduki Eselon 2 di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Mengambil tema 'Kepemimpinan CETTAR untuk Jatim Bangkit', orientasi ini dilakukan oleh BPSDM Jatim, dengan memberikan pembekalan yang dikemas dalam kegiatan Leadership Camp, yang dimulai 20 hingga 22 September 2021.

Untuk menunjang dan mendukung kompetensi yang diberikan kepada para pejabat Eselon 2, BPSDM Jatim juga mengundang berbagai narasumber. Di hari pertama, Senin 20 September 2021,  materi diawali oleh KPK RI mengenai 'Kepemimpinan berintegritas dan Anti Korupsi'. Selain itu juga ada BKP Perwakilan Jawa Timur yang memberikan paparan mengenai 'Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Pemerintah Daerah'. 

Di hari yang sama, BPKP Perwakilan Jawa Timur juga menyampaikan wawasan mengenai 'Sistem Pengendalian dan Pengawasan Keuangan Pemerintah Daerah'. Tak lupa, untuk memaksimalkan orientasi tersebut, pihak BPSDM juga memfasitasi kesempatan bagi para Eselon 2 untuk melakukan diskusi bersama dengan mantan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia, M Nuh.

Menginjak hari kedua, Selasa 21 September 2021 kemarin, para Pejabat Eselon 2 tersebut juga mendapatkan ilmu dari Badan Penelitian dan Pembangunan (Balitbangda) Kemendagri. Dimana hal tersebut membahas mengenai 'Meningkatkan Indeks Inovasi Daerah melalui Peran Optimal Perangkat Daerah'. Selanjutnya materi juga dilanjutkan oleh Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah Kemendagri dengan membahas mengenai 'Akselerasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pembangunan Pusat dan Daerah.'

Di hari yang sama pula, Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Keuangan daerah Kemendagri juga memberikan materi mengenai 'Optimalisasi Pengelolaan Investasi Daerah, Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) serta Penerapan SIPD untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah'. 

Sementara itu, untuk memberikan wawasan mengenai 'branding' diri, pihak BPSDM Jatim juga mendatangkan Ketua PWI Jawa Timur Ainur Rochim, untuk memberikan materi dari mengenai Mind Building dan Opinion Building.

Agar semakin menyempurnakan pembelajaran, di hari terakhir, Rabu 22 September 2021, BPSDM Jatim juga menyiapkan materi dengan mengundang  BAPENAS RI, untuk membahas mengenai 'Sinergitas RPJMN, RPJMD dan RKP untuk mencapai VISI dan MISI Kepala Daerah'.

Sebelum mengakhiri orientasi, materi juga diisi oleh pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, yang membahas mengenai  'Peran OPD untuk meningkatan Inovasi Pelayanan Publik melalui Sinovik (Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik)'. Selain itu, untuk memberikan pengetahuan mengenai citra, BPSDM Jatim juga menghadirkan Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif KEIN Irfan Wahid dengan mengambil tema 'Membangun Citra Dengan Cerita'.

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menyampaikan, adanya kegiatan orientasi ini dimaksudkan untuk menyamakan dan menyelaraskan tujuan cita-cita Jawa Timur,  dibawah kepemimpinan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Elestianto Dardak, bagi para pejabat Eselon 2.

"Jadi kegiatan program-program Ibu Gubernur sudah berjalan sejak 2019 hingga 2024 mendatang. Sedangkan ada pejabat kita yang saat ini dilantik, membutuhkan speed karena dari Eselon 3 naik ke Eselon 2 tentu iramanya tidak sama. Kita diharapkan mempunyai irama yang lebih cepat lagi, maka diharapkan dari tema orientasi ini adalah untuk Jatim Bangkit. Kita berharap mereka segera berlari  dengan berbagai program yang disiapkan terutama di OPD-OPD yang mereka pimpin," jelas Aries.

Dengan adanya orientasi ini, mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Sekda Prov Jatim ini  juga menambahkan, para pejabat Eselon 2 diharapkan mendapatkan pembekalan-pembekalan yang cukup. Diantaranya, untuk menuntun membuat program-program yang akan dilaksanakan bagi kepentingan Pemprov Jatim.

"Langkah-langkah Pemprov seperti apa? . Lalu kami juga membekali orientasi ini dengan salah satu materi yaitu mem-branding diri mereka terhadap media juga seperti apa?. Termasuk mengkoordinasikan hingga di tingkat bawah seperti apa. Sehingga nantinya ke depannya mereka sudah memikirkan konsep-konsep inovasi yang harus mereka siapkan," tandas Aries.

Lebih lanjut Aries juga menambahkan, untuk materi-materi yang diberikan pada masa orientasi ini diharapkan dapat memberikan percepatan bagi para Eselon 2, untuk memahami dan beradaptasi dengan tugas mereka masing-masing. Termasuk juga dengan inovasi dan kreatifitas masing-masing OPD dilingkup Pemprov Jatim demi mewujudkan pelayanan yang lebih maju bagi masyarakat Jawa Timur.

"Saya pikir semua materi yang diberikan selama tiga hari ini, belum pernah ada di orientasi-orientasi sebelumnya. Saya pikir kompleksitas kegiatan dan pembekalan yang diberikan sangat luar biasa," imbuhnya.

Sebelum menutup kegiatan orientasi, Gubernur Khofifah juga memberikan santunan kepada yatim-piatu, serta melakukan penyerahan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) kepada 16 JPT Pratama dan 6 Sekda Kab/Kota didampingi oleh Kepala BPSDM Jatim sebagai tanda dimulainya pelaksanaan tugas para Eselon 2.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah berpesan kepada para peserta, jika dengan adanya orientasi ini diharapkan lebih dapat memahami bagaimana visi dan misi dari Nawa Bakti Satya.

"Bekerja keras saja tidak cukup, bekerja baik saja tidak cukup. Bekerja keras dan bekerja baik pun juga tidak cukup, tetapi orang juga harus tahu bahwa kita sudah bekerja keras dan kita sudah bekerja dengan baik. Kita jadikan bagian ini menjadi satu kesatuan," jelas Khofifah.

Mantan Menteri Sosial RI ini juga berharap, adanya slogan Jatim CETTAR menjadi semangat para Eselon 2 dan seluruh Kepala OPD untuk menjadi tupoksi dalam menghasilkan suatu kebijakan dimasing-masing OPD.

"CETTAR berarti ada kecepatan kita untuk bisa menangani apa saja yang menjadi tupoksi kita, efektif, efisien, tanggap, transparan, penting itu accountable dan responsif. Bukan sekedar responsif tapi quick response. Hormat-format ini harus menyatu pada gerak kita di OPD mana pun dan menjadi ikhtiar bagaimana Jatim Bangkit," jelas Khofifah.

Dikesempatan yang sama Gubernur Jatim juga berharap, agar masing-masing OPD dan Sekda Kab/Kota di Jatim, harus memahami betul mengenai 'gas-rem', terlebih saat ini 50 persen Kab/Kota yang ada di Jatim sudah masuk dalam zona level 1.

"Tidak boleh ada euforia. Bukan juga menakut-nakuti, karena ada warning dari para ahli Epidemologi bahwa kemungkinan ada varian-varian baru. Tetap harus kita antisipasi, kita mitigasi dengan penuh kewaspadaan. Apa yang kita harapkan bersama memberikan pengabdian terbaik kita, energi terbaik kita. Saya berharap bahwa kita semua menjadi satu kesatuan, membawa Jawa Timur terdepan di antara Provinsi yang lain di Indonesia," pesan Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah berharap dengan adanya pemantapan kompetensi ini, menjadi manfaat yang baik utamanya bagi para pejabat Eselon 2 dan Sekda Kab/Kota dalam melaksanakan tugas di tempat masing-masing. 

"Tolonglah libatkan yang junior-junior saya melihat yang junior tuh sering kali belum 'nyekrup'. Saya mengikuti IG beberapa OPD itu enggak laku, Instagram (IG) beberapa OPD itu enggak laku. Kalau dihitung dari berapa milenial yang menjadi ASN di situ, itu enggak laku. Nah kalau enggak laku, kembali apa yang tadi Gus Irfan sampaikan, posisi-posisi seperti ini kalau bisa kita mulai dari lingkungan terkecil OPD masing-masing. Coba bikin tim, karena itu bagian dari cara kita menyampaikan pesan," pesan Khofifah.(*)