Berita BPSDM

Sampaikan Ceramah Umum di BPSDM Jatim, Rektor IPB Beberkan Kunci Sukses ASN Hadapi Tiga Unsur Perubahan


SURABAYA - Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) angkatan XIV - XV dan Diklat Pengendali Dampak Lingkungan (PEDAL) di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim berkesempatan mengikuti ceramah umum dari Rektor IPB University  Prof Dr Arif Satria. Sebanyak 110 peserta pelatihan dengan seksama mengikuti kuliah dengan tema Strategi Menghidupkan Nilai Institusi.

Mengawali ceramah umum tersebut, Kepala BPSDM   Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, materi yang disampaikan Rektor IPB ini sangat penting untuk dijadikan refrensi jalannya roda birokrasi pemerintahan di daerah. “Dibutuhkan orang-orang yang berkompeten, yang memiliki karakter serta integritas dan semangat untuk terus berlajar ditengah era VUCA saat ini” tutur Aries, Kamis (10/2).

Karena itu, Aries berharap peserta pelatihan yang hadir pada acara tersebut bisa menjadikan tempatnya bertugas menjadi instansi yang elegan dan professional.

Aries mengatakan, kehadiran Rektor IPB untuk memberikan ceramah umum di BPSDM Jatim adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sebab, Rektor IPB sekaligus melakukan kunjungan kerja di Jatim untuk penandatanganan kerjasama antara IPB University dengan beberapa OPD di Pemprov Jatim serta meninjau  Puspo Agro. "BPSDM sengaja memanfaatkan kesempatan baik ini untuk menggali refrensi dari Rektor IPB harapannya dapat menjadi bekal bagi peserta PKP maupun PEDAL dalam menjalankan tugasnya," ujar Aries.

Sementara itu, Rektor IPB Prof Dr Arif Satria menyampaikan, terdapat tiga sumber perubahan yang terjadi saat ini. Yaitu perubahan iklim, revolusi 4.0 dan Pandemi Covid-19. “Secara tidak langsung, Pandemi Covid-19 telah mendorong kita untuk lebih maju  dan berkembang dalam bidang teknologi di segala lini kehidupan dan mempercepat revolusi perubahan," tutur Arif Satria.

Menurutnya, perubahan teknologi berpengaruh pada perubahan individu. Dari perubahan individu tersebut bergerak ke perubahan industri dan terakhir bermuara pada perubahan kebijakan. Sudah sejak lama stigma yang beredar di masyarakat bahwa di bidang pemerintahan paling sulit menerima perubahan sehingga paling susah berubah.

Arif Satria yang juga Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) tersebut menegaskan, ada beberapa kunci sukses yang dapat diterapkan oleh ASN untuk menepis stigma tersebut. Di antaranya ialah penguatan  karakter dan integritas ASN serta penanaman mindset baru. "Terdapat dua tipe orang yaitu growth mindset dan fixed mindset . Orang dengan growth mindset akan terus mengusahakan perubahan dan perkembangan dirinya," ujar Arif.

Ketiga, ASN harus berorientasi pada future practice. Masa depan tidak bisa didasarkan pada mindset masa lalu, karena yang menentukan masa depan adalah kreatifitas, imajinasi dan kreasi seseorang. “Orang yang pikirannya hanya pada best practice akan menjadi follower. Sedangkan orang yang orientasi pemikirannya future practice akan jadi seorang leader” imbuhnya.

Keempat, kunci sukses ASN ialah upgrade soft skill dengan kompetensi baru. Kelima, menebar footprint dan inspirasi. "Terakhir, kunci sukses ASN ada kemampuan menciptakan masa depan. Sebab, masa depan tidak bisa diraba atau dirasakan, tapi hanya bisa diciptakan," ujar Arif.

Kesuksesan seseorang, lanjut Arif, tidak dapat diukur dia pintar atau lulusan terbaik sebuah universitas ternama. Tetapi yg terpenting adalah bagaimana seseorang memiliki sifat jujur, displin, menghargai waktu, konsisten dan kreatif.*