Berita BPSDM

Jalin Kerjasama dengan Astra dan Sampoerna,  BPSDM Jatim Tingkatkan Kapasitas Kades Dukung Program One Village One CEO


MOJOKERTO - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim terus berkomitmen meningkatkan kualitas aparatur di berbagai level pemerintahan. Tak terkecuali kepala desa (Kades) yang me jadi ujung tombak terwujudnya program Gubenur Jatim Khofifah Indar Parawansa berupa One Village One Product.

Melalui kerjasama dengan PT Astra dan PT Sampoerna TBK, Pemprov Jatim terus berikhtiar menyukseskan program One Village One CEO untuk mewujudkan desa sejahtera.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Gubernur Jatim dengan Manager Regional PT Sampoerna Arga Prihatmoko dan Engagement and Sustainable PT HM Samporna Tbk Kukuh Dwi Kristianto, Selasa (15/3/2022) malam. MoU terkait peningkatan ekonomi  dan pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan dihadapan sejumlah kepala Desa di Jatim.

Selanjutnya, penandatanganan kesepakatan bersama tentang Penguatan Ekonomi Jawa Timur dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa juga dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan Head of social engagement PT Astra Internasional, Triyanto.

Ketiga,  perjanjian kerjasama juga ditandatangani antara Head of Environment and Social Responsibility PT Astra International Tbk dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jatim Soekaryo. 

Disampaikan Gubernur Khofifah, kerjasama one village one CEO diawali dengan kerjasama dengan tim Institut Pertanian Bogor (IPB) saat pelatihan kapasitas SDM bagi kades angkatan 1 dan 2 Februari 2022. Selanjutnya, Pemprov Jatim melebarkan sayap dengan menjalin kerjasama dengan PT Astra dan PT HM Sampoerna Tbk. 

"Tahun 2022 ini Jatim telah melakukan pencapaian bebas desa tertinggal. Maka, yang saat ini menjadi desa berkembang dapat naik kelas menjadi desa maju, yang desa maju jadi desa mandiri. Bahkan, indeks desa pembangun dari Kemendes, desa mandiri di Jatim tertinggi diantara seluruh provinsi yang ada di Indonesia," jelasnya dalam acara pembukaan peningkatan kapasitas SDM bagi Kepala Desa di Ayola Sunrise Hotel Mojokerto, Selasa, (15/3) malam.

Menurutnya, tingginya prestasi desa mandiri di Indonesia tidak lepas dari kinerja kepala desa di Jatim yang sangat bagus. Namun, tantangan ke depan harus lebih variatif. Maka, kata Khofifah, hadirnya one village one CEO dapat membuat komandan dari masing-masing desa tidak sekadar jago memimpin, tapi juga memiliki jiwa entrepreneur. Pelatihan ini diharapkan mampu menyiapkan manajer desa sejahtera dengan meningkatkan manajerial skill kepala desa. Sehingga desa yang sudah berkembang menjadi maju dan mandiri. "Saya akan terus konsolidasi kan dengan kepala desa secara bertahap," tuturnya. 

Gubernur Khofifah menambahkan, inovasi dan kreativitas bisa mendorong kepala desa mampu mengidentifikasi, memetakan dan memaksimalkan potensi-potensi yang ada di desanya. Sebab, ketika berhasil mengidentifikasi, memetakan dan memaksimalkan potensi maka akan dapat berhasil menyejahterakan masyarakatnya. 

Lebih lanjut, peran kepala desa dan lurah yang luar biasa terlihat ketika produksi padi 2020-2021 tertinggi nasional dan populasi sapi potong tinggi sekali. "Jadi apa yang sudah menjadi prestasi dan produktif dapat terus ditingkatkan dan dijaga," ungkapnya. 

Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menambahkan, banyak upaya yang dapat dilakukan kepala desa untuk mewujudkan desa yang maju, mandiri dan sejahtera masyarakatnya. Di antaranya melalui beberapa skema yaitu Desa Wisata, Desa Devisa, Desa UMKM, Desa Digital, dan Desa Ekonomi Kreatif. 

Sementara itu, Kepaa BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan, diklat kali ini adalah lanjutan yang sebelumnya angkatan pertama dan kedua sudah dilaksanakan di Madiun. “Sesuai arahan ibu gubernur inginnya para kepala desa selain inovatif dan kreatif, tapi juga bertanggung jawab terhadap pengelolaan anggaran. Mulai dari awal sampai akhir masa jabatannya betul-betul dapat menjalankan amanah rakyat, dana yang diterima dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat yang ada di wilayahnya,” katanya.

Dikatakannya, adapun komposisi peserta dari 29 Kabupaten plus tambahan satu kota, yang diikuti oleh para kepala desa masing-masing perwakilan tentunya yang dipilih oleh pemerintah Kabupaten dan Kota. “Ini adalah orang-orang yang terpilih dari masing-masing Kabupaten, dan Insya Allah akan menjadi pioner dari daerahnya masing-masing, dan memberikan contoh yang baik,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung mulai 14 hingga 18 Maret, dan diharapkan mereka terus melakukan Inovasi dan kreativitas dalam menerima materi dari narasumber dan keaktifan para kepala desa. 

“Ini menjadi barometer meningkatkan kompetensinya, selain itu nanti ada visitasi yang dilaksanakan oleh para kepala desa tentunya dilaksanakan di Kabupaten Mojokerto, nanti akan bisa langsung melihat bagaimana desa yang mandiri dan produktif terhadap peningkatan PAD yang dilakukan desa tersebut,” pungkasnya.