Berita BPSDM

Paparkan Implementasi Proyek Perubahan PKN Tk.I, Kepala BPSDM Jatim Didampingi Langsung Wagub Emil sebagai Mentor


Dorong Pengembangan Kompetensi ASN Selaras Tujuan SDG’s

JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Aries Agung Paewai berkesempatan memaparkan implementasi proyek perubahan sebagai peserta PKN Tingkat I angkatan 53, Kamis (25/8). Istimewanya, dalam paparan itu Kepala BPSDM Jatim didampingi langsung mentornya yakni Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.

Kehadiran Wagub Emil ini otomatis memberi suntikan energi pada Kepala BPSDM selama menghadapi tim penguji yang terdiri dari Sekretaris Utama LAN RI Reni Suzanna dan Widyaiswara Ahli Utama Dr Makhdum Prayitno.

Dalam paparannya, Aries Agung menjelaskan terkait pengembangan kurikulum Sustainable Development Goals (SDG's) di Corporate University (Corp-U) BPSDM Jatim. Menurut Aries ASN merupakan salah satu faktor kunci atau SDG’s. Maka, pengembangan kompetensi ASN harus berjalan selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut.

Untuk diketahui, Jatim CorpU telah didirikan dengan penandatanganan MoU antara Gubernur Jatim dengan Menteri PAN-RB dan Kepala LAN pada akhir tahun 2020. Namun hal ini dirasa belum optimal dalam mencapai tujuan SDG’s.

“Untuk itu kami merasa perlunya pembaharuan atau pengembangan implementasi CorpU yang kurikulum berbasis SDGs. Ini merupakan upayaa penguatan kompetensi ASN dalam mendukung capaian 17 tujuan dan 169 target SDG's yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030,” papar Aries.

Aries mengatakan, ada beberapa strategi pembaruan corporate university berbasis SDGs yang dilakukan oleh BPSDM Jatim. Strategi tersebut diimplementasikan melalui program jangka pendek (Dua bulan), jangka menengah (3-12 bulan) dan jangka panjang (24 bulan).

Dalam jangka pendek ini, beberapa tahapan yang dilakukan seperti strategi partnership dengan lembaga SDGs center. Strategi partnership ini diwujudkan dalam wadah Corporate University dengan berbagai rencana kegiatan yakni, training, workshop, webinar, dan FGD bertemakan isu SDGs atau Corpu SDGs.

Kemudian jangka menengah BPSDM Jatim melakukan kolaborasi strategi partnership dengan beberapa lembaga seperti IPB University SDGs Bogor, BPSDM Provinsi Gorontalo, Rumah Perubahan Jakarta, dan Markplus Jakarta. Hal tersebut diwujudkan dalam ragam kegiatan pengembangan kompetensi ASN dan publikasi kegiatan secara bersama-sama.

“Di tahapan ini diantaranya kami akan membuat pelatihan teknis berbasis SDG’s serta membangun laboratorium kepemimpinan dan SDG’s corner,” katanya.

Sedangkan untuk tahap jangka panjang, diantaranya terwujudnya kurikulum materi Corpu SDGs di BPSDM Jatim yang menjadi rujukan nasional, terwujudnya perangkat daerah Jatim terlibat aktif dan
menerapkan program terkait SDGs, terwujudnya percontohan Best Practice penerapan SDGs Jatim di tingkat nasional, serta terwujudnya sistem aplikasi corporate university berbasis SDGs secara digital. 

“Hal ini tentunya selaras dengan salah satu pilar utama dalam SDGs yakni pelibatan seluruh pemangku kepentingan yakni pemerintah dan parlemen, pelaku usaha, pakar dan akademisi, serta kemasyarakatan dan media,” kata Aries.

Menurutnya, yang tidak kalah penting dalam pembaharuan CorpU berbasis SDG’s adalah kepemipinan kolaboratif. Hal ini juga merupakan faktor kunci keberhasilan mendapatkan dukungan stakeholders, serta kemampuan memanfaatkan/mendayagunakan sumberdaya kemitraan yang dimiliki.

“Tentunya ini semua untuk mempercepat peningkatkan kompetensi pencapaian SDGs. Dimana kami melibatkan akademisi/pakar perguruan tinggi SDGs Center Unair, strategi komunikasi/marketing publik dengan Kantor Berita ANTARA, materi Narasumber yang terkait langsung dengan CORPU SDGs yakni LAN, Setnas SDGs BAPENAS, BPS,BAPEDA dan Organisasi Perangkat Daerah yang berperan langsung atas pencapain SDGs di daerah,” katanya.

Dalam implementasinya, lanjut Aries, dirinya selaku Kepala BPSDM Provinsi Jatim juga telah menerbitkan kebijakan strategis berupa Keputusan Kepala BPSDM Jatim tentang substansi CorPU SDGs. Yang dalam penyelenggaraan pengembangan kompetensinya, baik itu pelatihan manajerial, teknis, fungsional secara insersi selalu menerapakan materi kurikulum bertemakan dengan pencapaian SDGs.

“Kami juga telah mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam setiap program kegiatan yang bertema tujuan dalam SDGs, dari kalangan akademisi SDGs Center Unair, Sektretariat Nasional SDGs BAPENAS, LAN dll. Bahkan Ibu Gubernur Jatim sangat mendukung program ini,” katanya.

Aries menambahkan, dari program ini, beberapa tahapan yang telah dicapai oleh BPSDM Jatim yakni tersusunya peta indikator SDG’s bagi OPD, terlaksananya 9 webinar series ASN Belajar dengan tema SDG’s yang diikuti sekitar 35 ribu orang ASN tidak hanya dari Jatim tapi daerah lain. 

Kemudian tersusunnya konsep kurikulum atau materi pelatihan manajerial teknis dan sosial kultural bermuatan SDG’s, pelaksanaan FGD dan Workshop tentang CorpU berbasis SDG’s, serta pelaksanaan Training of Trainer (ToT) kompetensi kepemimpinan SDG’s, dll.

“Agar CorpU SDG’s ini bisa maksimal, kami juga merekomendasikan pada masing-masing lembaga perangkat daerah (OPD) perlu adanya analisis kebutuhan pelatihan terkait dengan pengembangan kompetensi ASN dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengapresiasi inisiatif BPSDM Jatim dalam mengembangkan kurikulum berbasis SDG's. 

"Apa yang telah dipaparkan oleh kepala BPSDM Jatim dalam proyek perubahannya memang menjadi kebutuhan penting bagi ASN yang menjadi faktor utama pembangunan berkelanjutan," ujar Emil menanggapi paparan Kepala BPSDM Jatim.

Ditegaskan Emil, pola pikir dan kompetensi ASN harus selaras dengan tujuan pembangunan. Tanpa itu, pencapaian target SDG's pada tahun 2030 akan sulit dicapai.

"Inovasi seperti ini bahkan tidak hanya dibutuhkan oleh Pemprov Jatim, melainkan seluruh BPSDM maupun lembaga pelatihan ASN baik pemerintah daerah maupun lembaga vertikal se Indonesia," pungkas Emil. (*)