Berita BPSDM

Wujudkan ASN Jatim CETTAR, BPSDM Percepat Pola Pembelajaran CorpU di Tahun 2022


SURABAYA - Road map menuju Jatim Corporate University (CorpU) yang dikembangkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) semakin dekat untuk direalisasikan. Tahun 2022, Jatim CorpU ditargetkan bisa berjalan dengan berbagai pola baru pembelajaran dan pelatihan untuk pengembangan diri ASN. Di antaranya ialah konsep pembelajaran terintegrasi dan mandiri yang lebih fleksibel.

Kesiapan menuju Jatim CorpU tahun 2022 itu kembali dimatangkan BPSDM melalui Workshop Jatim CorpU di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota se Jatim, Rabu (15/12). Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai memaparkan sejumlah keutamaan dalam pola pembelajaran di Jatim CorpU mendatang. Yakni pembelajaran terintegrasi yang memudahkan ASN untuk mengikuti on the job training atau virtual training  melalui website BPSDM Jatim dengan Learning Management System (LMS).

"Sehingga pembelajaran dapat dilakukan  dimana saja dan kapan saja tanpa mengganggu tugas-tugas inti ASN. Sedangkan untuk pelatihan yang klasikal, nantinya hanya pelatihan khusus saja seperti pelatihan kepemimpinan yang membutuhkan jangka waktu lama," jelas Aries.

Terkait metode pembelajaran Jatim CorpU tersebut, BPSDM Provinsi Jatim telah mematangkan pola intergrasi dengan dukungan  Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI. "Semoga tahun 2022 bisa lari kencang. BPSDM sudah menyiapkan pola–pola pembelajarannya, sehingga para OPD Pemprov maupun kabupaten/ kota tidak perlu menunggu konsep  terkait CorpU. Akselearasi pengembangan SDM di OPD  sangat dibutuhkan demi  mengantarkan visi misi Gubernur Jawa Timur sukses di tahun 2024," kata Aries.

Lebih lanjut Aries menjelaskan, berbagai metode pembelajaran yang dirancang dalam Jatim CorpU merupakan upaya untuk menyiapkan ASN dengan kompetensi di atas standar. Sebab, tuntunan pelayanan masyarakat di tengah perkembangan arus teknologi informasi harus dapat dikejar para ASN. Karena itu, dibutuhkan kompetensi ASN yang adaptif dengan kemajuan teknologi dan etos kerja yang semakin profesional.

Pentingnya peran Jatim CorpU ini juga diamini Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi (P3K Bangkom) ASN LAN-RI Erna Irawati. Menurutnya, CorpU ini lahir karena tidak ada yang permanen dalam pembelajaran. Karena itu, dibutuhkan adaptasi yang terus menerus terhadap kompetensi ASN sesuai perubahan zamannya. "Dibutuhkan pendekatan baru dalam belajar cepat dan tepat. Sehingga pola terintegrasi dalam CorpU ini jawabannya. Ke depan, setiap instansi OPD juga memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan kompetensi SDM pegawainya. Tidak hanya bergantung pada badan diklat atau BPSDM," tutur Erna.

Erna memaparkan tujuh elemen penting sebagai syarat penyelenggaraan CorpU. Di antaranya ialah struktur yang terdiri dari dewan pengarah, tim pelaksana, chief of learning efficer (Koordinator pembelajaran), koordinator keahlian, dan kelompok keahlian. Kedua, ialah fokus pembelajaran yang meliputi fokus pengembangan kompetensi teknis bidang dan inti serta fokus pembelajaran kompetensi kepemimpinan, sosiokultural dan transformasi organisasi. Ketiga, sistem pembelajaran yang meliputi learning need diagnosis, acquiring learning solutions, deliver and deployment serta learning impact measurement. "Syarat keempat adalah strategi pembelajaran yang dilakukan secara formal learning, informal learning serta sharing," ujar Erna.

Selanjutnya, elemen CorpU juga membutuhkan manajemen pengetahuan, teknologi pembelajaran, dan integrasi sistem. "Dalam integrasi sistem ini sangat dipengaruhi oleh komitmen pimpinan agar dapat maksimal. Baik dari sisih perencanaan anggaran, pengembangan budaya organisasi, penilaian kinerja pegawai, teknologi, knowledge management, dan kebijakan pola karir," pungkas Erna.

Dalam kesempatan itu, turut hadir Head BRI CorpU Andi Sandya D. Nangtjik yang membagikan pengalaman dalam pengelolaan CorpU untuk pengembangan SDM lebih dari 110 ribu pegawai BRI di Seluruh Indonesia.*