Berita BPSDM

Gembleng Peserta PKN Tk.II BPSDM Jatim, Eri Cahyadi : Drajat Eselon II Sama


SURABAYA - Walikota Surabaya Eri Cahyadi menjadi salah satu narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk. II di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Rabu (23/2). Dengan karakternya yang tegas, Eri menggembleng para peserta PKN Tk. II Angkatan IV Tahun 2022 itu agar menjadi pejabat yang mampu berkolaborasi demi kemajuan sebuah daerah.

Eri menegaskan, kepala dinas adalah kekuatan utama dalam membangun kota/ kabupaten. Sehingga, ketika menjadi walikota pihaknya selalu menempatkan setiap kepala dinas pada porsi yang sama pentingnya. "Tidak ada perbedaan antara kepala OPD satu dengan yang lainnya. Karena semua memiliki drajat dan kekuatan yang sama. Sebab pejabat di Surabaya misalnya, mereka mendapatkan tunjangan kinerja yang sesuai beban kerjanya," tutur Eri.

Meskipun anggaran yang dikelola OPD berbeda, lanjut Eri, substansi bebannya sama. Karena masing-masing dinas tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Misalnya eselon II tidak bisa bergerak tanpa mendapatkan laporan dari lurah dan camat secara cermat. Jika inputnya benar dari bawah, maka kebijakan yang diambil juga akan benar.

 "Ketika membangun sebuah kota tidak bisa dibeda-bedakan antara cipta karya, PU dan Koperasi. Bina marga anggarannya besar karena bebannya kelihatan mata. Tapi bicara soal porsi, bebannya juga sama besar karena mereka harus mendampingi UMKM agar terus  survive," ujar dia.

Lebih lanjut Eri mengingatkan, untuk membangun kolaborasi maka kepala dinas harus memiliki sikap terbuka. "Di Surabaya, eselon II ojo sombong-sombong. Tidak ada yang perlu jumawa menjadi kepala OPD, karena derajatnya sama," tegas Eri.

“Pemimpin yang berhasil bukan pemimpin yang mampu menunjukkan siapa dirinya. Melainkan pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu melakukan kolaborasi dengan siapapun dari sektor manapun, serta mampu menggerakkan semuanya," tambah Eri.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan  sejumlah dampak yang teridentifikasi dari pandemi Covid-19 ini. Di antaranya ialah menurunnya omset pelaku usaha akibat pembatasan mobilitas masyarakat, angka pengangguran yang terus meningkat, tidak stabilnya harga ketersediaan suatu barang tertentu, serta tenaga kerja yang di PHK dan dirumahkan. Munculnya permasalahan tersebut tidak membuat Eri putus asa. “Sebagai seorang pemimpin jangan pernah menyerah pada keadaan tapi bagaimana kita harus mampu mencari solusi, berpikir inovatif, kreatif, serta memiliki integritas tentunya.” ungkap Eri.
 
Beberapa masukan diberikan oleh Walikota Surabaya itu kepada para peserta, salah satunya terkait pertumbuhan ekonomi di era Pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, 90% laju pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor UMKM. Maka dari itu, akan lebih baik jika dapat memanfaatkan produk-produk lokal yang dapat memunculkan UMKM sebanyak-banyaknya, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Hal tersebut tentunya dapat mengeliminir kompleksitas permasalahan yang muncul akibat pandemic Covid-19

Di sesi penutup Eri menambahkan, menjadi seorang pemimpin harus mampu berpikir solutif, inovatif dan kreatif dalam menyelesaikan setiap masalah. "Para peserta di daerah merupakan nilai penting bagi upaya kemajuan daerah masing-masing," tutur Eri.

Sementara itu, Kelala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menambahkan,  peserta PKN Tk II mulai mengikuti pembelajaran secara virtual dari daerah masing-masing. Sebelumnya, selama kurang lebih satu minggu para peserta mengikuti pembelajaran secara klasikal di kampus BPSDM  Jatim. 

"Materi yang disampaikan Pak Eri dapat menjadi pelajaran penting. Sebab, rata-rata peserta adalah kepala dinas yang memiliki tanggung jawab besar dalam melaksanakan tugasnya," pungkas Aries.*