Berita BPSDM

Tingkatkan Pengembangan Jatim Corp-U, BPSDM Jatim Gali Refrensi Inovasi Kewidyaiswaraan


BOGOR - Tuntunan masyarakat terhadap pelayanan publik terus meningkat seiring perkembangan arus teknologi informasi. Hal tersebut, otomatis harus dikejar oleh para ASN. Sehingga, dibutuhkan kualitas SDM ASN yang profesional dan adaptif dengan berbagai kemajuan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, BPSDM Jatim terus mendorong inovasi pembelajaran widyaiswara dan  menciptakan perubahan pada tata kelola pembelajaran yang digunakan secara terintegrasi. Untuk terus meningkatkan pengembangan inovasi tersebut, BPSDM Jatim tentu membutuhkan refrensi dari berbagai instansi terkait. Salah satunya dengan visitasi dan kerjasama ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (PUSDIKLATWAS) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bogor, Kamis (10/03).

Hadir dalam acara tersebut Kepala PUSDIKLATWAS BPKP, Kepala Bidang Pengembangan Pengajaran Kompetensi BPSDM Jatim, serta Pejabat Fungsional dan Struktural BPSDM Jatim dan PUSDIKLATWAS BPKP.

Mewakili Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai, Kabid Pengembangan Pengajaran Kompetensi BPSDM Jatim Sri Rahayuningsih mengucapkan terima kasih karena telah diterima di PUSDIKLATWAS BPKP. Pihaknya mengatakan, inovasi dalam bidang pendidikan dan pelatihan saat ini sangat di perlukan. Khususnya bagi Corporate University (Corp-U) yang menerapkan sistem pembelajaran dan pelatihan yang terintegrasi. ”semoga dengan acara ini kami mendapat pecerahan terkait aplikasi dan inovasi yang telah terimplementasikan di PUSDIKLATWAS BPKP,” tutur Dewi.

Diakhir sambutannya, Dewi berharap BPKP dapat saling berbagi inovasi terkait pengembangan aplikasi Kewidyaiswaraan dan tata kelola pelatihan yang terintegrasi. 

Sementara itu, Kepala PUSDIKLATWAS BPKP, Arief Tri Hardiyanto menyampaikan di tahun 2022 ini instansinya telah melakukan peningkatan tata kelola Government Internal Audit Corporate University (GIA CorpU) dengan membuat Rancangan Peraturan BPKP tentang sistem pembelajaran terintegrasi GIA CorpU. Peningkatan ini merupakan perbaikan dari Kepka BPKP 205/K/DL/2019  tentang Pengembangan Sistem Pembelajaran SDM di lingkungan BPKP yang tidak bersifat mengatur. Sehingga diperlukan penguatan payung hukum GIA CorpU dan Perka BPKP 24/2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan BPKP yang sudah tidak sesuai dengan dinamika internal dan eksternal organisasi.

Dengan terimplementasinya GIA CorpU, feedback yang di dapatkan adalah terlaksananya proses dan program pembelajaran yang aplikatif, relevan, mudah diakses, dan berdampak tinggi bagi peserta pelatihan. "Yaitu dengan sistem pembelajaran terintegrasi mengadopsi model pembelajaran 10 : 20 : 70 atau  structured learning; social learning; dan experiential learning," tutur Arief.

Arief juga menyampaikan, di PUSDIKLATWAS BPKP telah membuat inovasi dengan mendesain tatakelola pembelajaran terintergrasi dengan baik mulai dari hulu yakni proses pendaftaran peserta) sampai ke hilir yaitu valuasi pasca pelatihan.
”Aplikasi yang telah kita buat di PUSDIKLATWAS BPKP berjumlah 40 lebih aplikasi. Hal ini untuk menciptakan tata kelola pembelajaran yang terintegrasi. Misal untuk kewidyaiswaraan kami telah membuat Aplikasi Doraemon (Dasbord Widyaiswara Info Evaluasi Materi dan Monitoring Jadwal),” ujar Arief.

Tahun  ini, target yang ingin di capai PUSDIKLATWAS BPKP antara lain GIA CorpU Go International, terwujudnya Support Center, Civil Service College (ASN CorpU) Singapore, dan Buku GIA CorpU, tambahnya.