Berita BPSDM

BPSDM Jatim Bagikan Tips Raih Beasiswa Kuliah ke Luar Negeri dalam Webinar ASN Belajar Seri 27


SURABAYA – Menjadi ASN bukan berarti menjadi akhir untuk mengejar gelar akademik. Bahkan untuk mengejar beasiswa pendidikan tinggi hingga ke luar negeri pun, kesempatan itu masih terbuka.

Tips dan trik mendapatkan kuliah gratis ke luar negeri itu dikupas dalam webinar ASN Belajar seri 27 yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Kamis (14/7/2022).

Tema ini sengaja diusung sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap implementasi SDG’s. Khususnya pada poin keempat terkait Pendidikan Bermutu.

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, forum ini diharapkan dapat memberi motivasi ASN untuk terus menjadi pembelajar. Bahkan, saat statusnya telah menjadi ASN bukan tidak mungkin untuk meningkatkan kualifikasi dan gelar akademik yang diinginkan.

"Pada akhirnya, semua upaya ini akan bermuara pada pengembangan kompetensi Sobat ASN dan peningkatan kualitas kinerjanya” tutur Aries saat membuka webinar ASN Belajar seri ke 27.

Dalam kesempatan itu, hadir sebagai keynotes speechs yakni Kepala BPSDM DKI Jakarta Mochamad Miftahulloh Tamary. Pihaknya merupakan salah satu ASN yang berlatar pendidikan luar negeri, tepatnya lulusan dari Universite De Parix X. Dalam kesempatan itu, pihaknya berbagi pengalaman terkait Program Pegawai Tugas Belajar di dalam maupun luar negeri.

Selanjutnya, narasumber yang hadir ialah Perencana Ahli Muda Pusbindiklatren Bappenas, Feita Puspita Murti. Pihaknya menyampaikan poin terkait tugas dan fungsi instansi terkait. Pemaparan difokuskan pada Program Pendidikan dari Pusbindiklatren, salah satunya adalah informasi persyaratan berbagai program yang ada. Juga disampaikan beberapa tips untuk mengawali niat melanjutkan pendidikan ke luar negeri diantaranya dengan berani bermimpi, cari informasi, cek kualifikasi, penguasaan bahasa, dan restu.

Sementara itu, Intan Purwandani menjadi salah satu pemimpin yang berhasil melanjutkan pendidikan di KU Leuven. Universitas berbasis riset ini memiliki fasilitas yang mendukung dan memperluas kesempatan untuk bekerja sama dengan para peneliti. 

Dalam pemaparannya, Intan menyampaikan secara detail terkait persyaratan, alur seleksi, dan biaya berkuliah di tempatnya saat ini. Hal yang menarik terkait KU Leuven adalah tentang kualitasnya yang memasuki peringkat atas dunia namun biaya pendidikan yang dibutuhkan termasuk rendah, yakni kisaran 450 euro atau kurang lebih Rp. 5.000.000 per tahunnya.

Pengalaman lain disampaikan Dharu Feby yang berhasil melanjutkan ke Imperial College London. Dikatakannya, banyak perbedaan antara sistem pembelajaran di Indonesia dengan Universitas yang ada di luar negeri. Namun hal ini bukan menjadi alasan untuk tidak memaksimalkan proses meraih ilmu, karena Dharu harus bertanggung jawab atas beasiswa LPDP yang telah diterima. “Pilihannya satu tahun lulus atau tidak sama sekali” ucap Dharu Feby.

ASN Belajar berhasil memikat antusiasme para peserta dengan adanya permainan ringan berhadiah merchandise eksklusif ASN Belajar berupa T-shirt, power bank, headseat, dan clutch berlogo BPSDM Jatim dan ASN Belajar. 

Kemasan webinar yang berkolaborasi dengan WePro Communication, serta akses sertifikat tidak berbayar yang didukung oleh Indev untuk aplikasi pencetakan E-Certificate ini juga mensukseskan ASN Belajar Seri 27 dalam menjangkau 2.135  peserta di seluruh Indonesia.*