Berita BPSDM

Webinar ASN Belajar, BPSDM Jatim Ajak Pegawai Pemerintah Wujudkan Mandiri Finansial Lewat Wirausaha


SURABAYA - Menyandang status ASN tapi juga aktif berwirausaha? Semua bisa saja terjadi asal keduanya dapat berjalan beriringan. Kinerjanya di kantor maksimal, usaha di rumah tetap jalan.

Yah, seputar ASN Berwirausaha inilah yang menjadi topik pembahasan dalam Webinar ke-29 program ASN Belajar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Kamis (28/7). Ribuan  ASN di seluruh Indonesia tertarik dengan pembahasan yang bertemakan 'Ciptakan ASN Mandiri Finansial Melalui Semangat Enterpreneurahip'.

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, topik ini diangkat karena ASN seringkali diidentikkan dengan kehidupan yang sejahtera dan terjamin secara finansial. Kalau pun benar, menjadi ASN tetap membutuhkan perencanaan untuk mengelola keuangan keluarga.  Perencanaan itu meliputi biaya kebutuhan hidu saat ini hingga memasuki masa pensiun mendatang.

"Kita tidak cukup hanya merencanakan finansial dari gaji yang diterima saat masih menjadi ASN aktif. Tapi juga penting merencanakan saat telah pensiun nanti," tutur Aries.

Maka, membangun semangat berwirausaha menjadi penting bagi ASN. Meskin mungkin berwirausaha ini terdengar asing di kalangan ASN di Indonesia. Sebab, persepsi bahwa ASN tidak boleh berwirausaha masih melekat di benak para ASN. 

“Menjadi mandiri secara finansial, tentu saja menjadi harapan semua ASN. Karena dengan ASN yang mandiri secara finansial, diharapkan kesejahteraan para ASN akan lebih meningkat”, ujarnya dalam kesempatan terpisah.

Seperti apa ketentuan ASN dapat menjalankan usaha? Direktur Kompensasi ASN Badan Kepegawaian Negara (BKN) Neny Rochyani menyampaikan, ASN boleh saja berwirausaha. Namun, ASN harus tetap produktif dalam bekerja dan menjalankan tugasnya sebagai tanggung jawab utama. 

“Memiliki tujuan mandiri secara finansial boleh saja dilakukan bagi para ASN. Tapi jangan lupa bahwa ada tugas dan tanggung jawab Negara yang diamanahkan kepada setiap ASN," ujar Neny.

Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya menyampaikan, ASN perlu menjadi mandiri. Salah satunya dengan menjadi seorang entrepreneur. Tapi yang lebih penting dari usaha itu ialah harus tetap menjaga etika profesional sebagai ASN.

Hal senada disampaikan Ardhi Ridwansyah selaku COO MarkPlus Institute. Menurutnya, menjadi mandiri finansial adalah cita-cita semua orang. Maka berwirausaha jalan yang bisa dipilih. “Dalam berwirausaha itu kita perlu memahami arena, tentukan solusi, kembangkan network”, pungkas Ardhi.

Untuk diketahui, ASN Belajar seri 29 ini diikuti 7.788 peserta melalui media zoom meeting dan youtube bpsdmjatimtv. ASN yang ikut dalam webinar ini tidak hanya ASN di wilayah Jatim tapi juga sejumlah ASN di berbagai daerah di Indonesia. 

Tingginya minat para peserta ASN Belajar ini bukan hanya karena ingin mengembangkan kompetensi. Lebih dari itu mereka juga tertarik dengan berbagai materi yang disampaikan serta narasumber dari berbagai kalangan yang kredibel, kompeten dan profesional.