Berita BPSDM

Masifkan Pengembangan Kompetensi ASN Berbasis SDG's, BPSDM Jatim Jajaki kerjasama dengan Sulsel


MAKASSAR - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim terus berupaya memperluas jejaring kerjasama sebagai wujud Inisiatif, Kolaborasi dan Inovasi (IKI) yang diamanahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Kali ini, kerjasama dilakukan Corporate University (Corp-U) BPSDM Jatim dengan BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait pengembangan kompetensi berbasis SDG's. Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan Misi Dagang  Jawa Timur  - Sulawesi Selatan di Kota Makassar, Kamis (17/11/2022).

"Ada sejumlah aspek baru yang tengah kita kerjasamakan, di antaranya ialah mengenai sistem pembelajaran terintegrasi berbasis SDGs dan pengelolaan UPT Sertifikasi Kompetensi," ujar Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai.

Aries menegaskan, BPSDM Jatim telah mengusung Corp-U berbasis SDGs untuk menyelaraskan kompetensi ASN dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan pencapaian visi dan misi pemerintah.

Aries berharap pada tahun 2023 mendatang akan diimplementasikan kerjasama Corp-U berbasis SDG's secara masif. Baik itu bagi ASN di lingkungan  Pemprov Jawa Timur maupun kabupaten/kota dan pemprov se Indonesia. 

"Masih ada waktu satu setengah bulan untuk melakukan sinergi dan evaluasi bagi BPSDM Jawa Timur agar gerakan CorpU SDG's ini massif dilaksanakan untuk ASN se Indonesia," kata Aries.

Pada kerjasama tersebut juga dilakukan pertukaran widyaiswara atau tenaga pengajar untuk saling berbagi pengalaman pengajar diantara kedua belah pihak.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, Misi Dagang dan Investasi bukanlah sekadar pertemuan antara trader dan buyer. Melainkan juga penguatan sinergitas antara instansi pemerintah, instansi dagang dan maupun para pelaku usaha untuk menemukenali potensi masing-masing.

"Melalui misi dagang dan investasi ini akan terbangun strong collaboration yang mampu mendorong semangat para stakeholders agar tetap produktif melalui pertemuan pikiran dan program antar OPD yang telah melaksanakan MoU," ujar Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah mengungkapkan, antara Sulsel dan Jatim memiliki perbedaan sosial kultural. Maka, di antara keduanya perlu mencari format-format tertentu agar kerjasama pengembangan kompetensi yang dilakukan dapat mendapatkan ilmu dan informasi yang saling mendukung.