Berita BPSDM

Gandeng Monash University, BPSDM Jatim Gelar Pelatihan Perencanaan Pembangunan dan Pelayanan Pajak di Melbourne, Australia


Dapatkan Sambutan Positif KJRI Melbourne, Peserta Wajib Gunakan Transportasi Publik Selama Pelatihan

Melbourne, Australia - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim melalui berbagai kerjasama terus berupaya mengembangkan program peningkatan kapasitas SDM ASN hingga ke dunia internasional. Kali ini, melalui  Corporate University (Corp-U) SDG's, BPSDM Jatim melakukan kerjasama dengan Monash University untuk pelaksanaan program pelatihan Development Planning and Public Finance For The  Upscaling Of Services to The Public di Melbourne Australia.

Selama delapan hari sejak 16 - 25 november 2022, para peserta yang berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Jatim dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim mengikuti pelatihan yang didampingi oleh Idlink Australia.

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kapasitas SDM di bidang perencanaan pembangunan dan peningkatan pelayanan sektor pajak bagi masyarakat. Melalui program ini, pihaknya berharap akan terwujud peningkatan kompetensi ASN di Jawa Timur yang berwawasan global.

"Maka belajar itu harus bisa dilakukan dari berbagai hal dengan belajar langsung ke tempat-tempat yang memiliki potensi ilmu sangat luas dan dapat menjadi refrensi untuk diserap serta diimplementasikan di Jawa Timur," ujar Aries di sela-sela pelaksanaan pelatihan, Rabu (23/11).

"Melbourne ini dikenal sebagai kota pendidikan yang sangat diminati warga Idonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Australia. Karena itu, kita sengaja mengajak para pejabat pengambil keputusan dan staff yang sesuai bidangnya dari tiga OPD Pemprov Jatim," sambung Aries.

Aries menegaskan, BPSDM Jatim saat ini telah bertransformasi  menjadi Corp-U SDG's, maka pengembangan kompetensi perlu dilakukan baik dari kerjasama dalam negeri maupun luar negari. Khususnya untuk melihat, mempelajari dan mengadopsi hal-hal yang bisa diterapkan di Jatim. Terutama dalam rangka peningkatan kompetensi ASN di bidang perencanaan pembangunan dan pelayanan retribusi pendapatan bagi masyarakat yang dilakukan pemerintah setempat. 

"BPSDM Jatim sangat terbuka melakukan kerjasama baru dibidang pengbangan kompetensi ASN tidak hanya dengan negara-negara bagian di Astralia Barat melainkan juga dengan negara bagian lainnya di Australia," ujar Aries.

Aries mengungkapkan, digelarnya pelatihan ini mendapat sambutan positif dari Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne, Australia. Para peserta pun diundang secara resmi oleh Konjen RI Kuncoro Waseso di Kantor KJRI, Melbourne yang membawahi wilayah Negara Bagian Victoria dan Tasmania pada 18 November 2022.

Pada kesempatan itu, Konjen RI Kuncoro menyampaikan harapannya agar peserta pelatihan dapat sebaik-baiknya mengambil manfaat dan ilmu dari program peningkata  kapasitas ini.  Sebab, untuk melakukan perubahan besar harus dimulai dari belajar pada pengalaman yang tidak hanya teori tapi juga praktik secara langsung. 

"KJRI akan turut membantu memberikan pelayanan bagi masyarakat Indonesia yang kebetulan berada diwilayahnya baik bantuan informasi, pelayanan administrasi, pelayanan perlidungan WNJ, sekaligus membangun komunikasi dengan pemerintah Australia pada berbagai hal. Mulai dari pendidikan, budaya, investasi, perdagangan, pariwisata dan UKM," ujar Kuncoro.

Kuncoro juga mengapresiasi delegasi Jatim yang selain mengikuti pelatihan juga mempromosikan Indonesia di Australia sekaligu menggali potensi untuk dikerjasamakan.

"Saya tahu Jawa Timur sudah melakukan kerjasama dengan Pemerintah Australia Barat secara intens. Tapi Jatim juga bisa mengembangkan kerjasama dengan negara bagian lainnya di Australia karena banyak kemiripan yang dimilik. Saya siap menjadi marketing untuk Jatim di Melbourne, ujar Kuncoro.

Konjen RI Kuncoro yang didampingi langsung beberapa diplomat menambah suasana pertemuan semakin dinamis dan interaktif. Pihaknya berharap program semacam ini memiliki nilai positif setelah nanti kembali ke Jatim khususnya ke instansi masing-masing.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPKAD  Jatim Bobby Soemiarsono yang juga merupakan salah satu peserta pelatihan turut menyampaikan pengantar. Pihaknya berterima kasih kepada BPSDM Jatim yang telah memfasilitas program pelatihan yang baru pertama diikutinya ini.

"Selama ini kami belum pernah belajar secara langsung ke luar negeri terkait kompetensi perencanaan pembangunan dan pelayanan di bidang retribusi pendapatan bagi masyarakat. Terlebih kami juga tidak menyangka akan dijamu oleh Konjen RI di Kantor KJRI ini," tutur Bobby.

Pada program tersebut, sejumlah materi telah disusun secara padat mulai hari pertama sampai terakhir. Monash University menyiapkan materi terkait strategic planning, urban planning, leadersip innovations, transport planning, dan diakhir dengan evaluasi program pelatihan dan penutupan. 

Menariknya, selama pelatihan semua peserta diwajibkan menggunakan transportasi publik berupa trem untuk mobilisasi dari hotel ke tempat pelatihan Monash Caulfield. Ketentuan ini diterapkan agar peserta juga lebih mengenal langsung transportasi publik yang dimanfaatkan masyarakat dengan menggunakan kartu MYKI. Peserta juga harus melihat secara langsung kehidupan masyarakat didalam pergerakan sosial dan ekonomi sehingga dapat mengambil pelajaran selama mengikuti pelatihan.

Selain itu peserta setiap hari dituntut untuk membuat rangkuman hasil pelatihan atau jurnal materi yang diberikan oleh narasumber. Sehingga waktu yang dimiliki peserta sangat padat dengan berbagai program.

Selain peserta dari Pemprov Jatim, pelatihan ini juga diikuti peserta dari ASN Bapenas, Kementerian Dalam Negeri serta BPS Jatim.*