Berita BPSDM

LAN RI Ingatkan Pentingnya Recalling Materi Pada Pelatihan Berbasis Blended Learning


“Diawal pertemuan setelah MOOC, Widyaiswara sebaiknya melakukan Recalling Materi Agar peserta pelatihan mendapatkan pembelajaran lebih bermakna,” Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN RI, Erna Irawati, S.Sos.,M.Pol.Adm.

SURABAYA - Sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dan Pelatihan Kepemimpinan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyamaan Persepsi antara Coach dan Penguji serta Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dan Pelatihan Kepimpinan Tahun 2022 di ruang Sasana Wiyata Praja BPSDM Jatim. Senin (19/12).

Kegiatan ini di ikuti oleh Pejabat Fungsional Widyaiswara dari BPSDM Jatim, Pejabat Fungsional Widyaiswara dari Organisasi Perangkat Daerah di Jatim serta Akademisi dari Universitas Negeri dan Swasta yang telah melaksanakan MOU dengan BPSDM Jatim.
Hadir sebagai narasumber Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara LAN RI, Erna Irawati, S.Sos.,M.Pol.Adm dan Analis Kebijakan Ahli Muda LAN RI, Rizky Fitria, SE.,M.S.E.,M.Ec 
Erna sapaan akrabnya menyampaikan di awal pertemuan setelah MOOC, Widyaiswara sebaiknya melakukan Recalling Materi Agar peserta pelatihan mendapatkan pembelajaran lebih bermakna. Hal ini penting karena masih banyak di temuinya peserta yang nilai MOOC nya bagus namun, pada saat pembelajaran synchronous peserta terlihat bingung dan kurang menguasai agenda pelatihan.

Erna melanjutkan, dalam menilai Latsar CPNS, sebaiknya Coach dan Penguji mengarahkan outputnya pada pembentukan karakter untuk mendapatkan ASN  Profesonal yang dapat di lihat 3 sisi, meliputi : pertama adalah ASN Memiliki acuan / pedoman di dalam bekerja (BerAKHLAK), Baik di rancangan/aktualisasi, misal apakah kegiatan peserta telah menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK, kedua adalah Hasil kerja, yang berisi kuantitas, kualitas, dan bukti dari Aktualisasi peserta dan ketiga adalah manfaat untuk organisasi dari kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan peserta. 

Terkait pelatihan kepemimpinan, Ada dua hal yang baru yaitu: pertama adalah penilaian Pemetaan Sikap Perilaku Kepemimpinan dan Pengembangan Potensi Diri yang targetnya penilaian ini adalah peserta pelatihan dengan tujuan untuk Pengembangan Sikap Perilaku Kepemimpinan, sedangkan yang kedua adalah penilaian terkait Aksi Perubahan/Proyek Perubahan  dengan tujuan memenuhi kapasitas/kompetensi tim dan stakeholder dalam mendukung penerapan adopsi perubahan (Proyek/Aksi Perubahan) dimana target penilaian adalah Tim dan Stakeholder. Oleh karena itu, Untuk menjamin proper jangka menengah dan panjang tetap dilaksanakan, Erna menyampaikan terdapat Clue Penilaian aspek Rencana Strategi Pengembangan Kompetensi dalam Proyek Perubahan yang meliputi Siapa yang Terdampak proper, Apa perubahan kompetensi yang dibutuhkan, dan cara pengembangan (Klasikal/Non Klasikal).
Kusus PKN II, Erna menyarankan agar semua policy brief dan tema dari proper PKN II berfokus pada RB Tematik. ”Jadi peserta dapat mengambil salah satu RB tematik tersebut, dan memastikan pastikan tema yang diambil dapat menjawab salah satu isu di RB tematik tersebut,” tambah Erna. Hal senada juga di sampaikan Analis Kebijakan Ahli Muda LAN RI, Rizky Fitria, SE.,M.S.E.,M.Ec.

Rizky sapaan akrabnya menyampaikan pada Latsar CPNS sebaiknya Widyaisawara di awal pertemuan syncronous memberikan penugasan yang sifatnya recalling dengan tujuan untuk memberikan kesempatan ke peserta agar mengingat kembali pembelajaran pada saat MOOC. 
Rizky melanjutkan terkait metode penyelenggaraan Latsar CPNS terdapat 3 metode penyelenggaraan yang dapat dilakuakn oleh Lemdik yaitu Pelatihan Klasikal,  Blended Learning, Distance Learning dalam Keadaan Darurat  atau Keadaan Tertentu.
”Namun kami dalam pelaksanaanya LAN RI menyarankan agar Metode pelatihan di utamakan digunakan adalah  blended Learning, tambah Rizky.

Dalam kesempatan yang sama, kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai menyampaikan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyamaan Persepsi antara Coach dan Penguji serta Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dan Pelatihan Kepimpinan Tahun 2022 adalah langkah dari BPSDM Jatim untuk selalu melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS dan Pelatihan Kepemimpinan.

Aries Berharap semoga melalui forum ini, antara Coach dan Penguji, jika terdapat hal hal yang belum sesuai, perlu di benahi dan membutuhkan penyempurnaan akan mencapai titik temu dan kesepahaman sehingga penyelenggaran pelatihan di tahun 2023 lebih baik dan berkualitas.